Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengajar di SMAN 1 Kradenan Grobogan, Ganjar Optimistis Indonesia Emas 2045 Terwujud

Kompas.com - 15/06/2023, 16:14 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Tepuk tangan dan teriakan ratusan siswa riuh menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Aula SMAN 1 Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jateng, Kamis (15/6/2023) pagi.

Ya, kehadiran Ganjar untuk memberikan materi "Gubernur Mengajar" dengan tema "Generasi Benteng Pancasila Cerdas Bermedia Konsisten Berbudaya dan Anti Hoax".

Usai menyapa para murid dan guru, Ganjar langsung menyampaikan soal bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia pada 2045. Sekitar 800 siswa tampak antusias menyimak bahkan beberapa di antaranya juga ikut nimbrung, berdialog dengan Ganjar.

Baca juga: Anak Buahnya Jadi Tersangka Penipuan Arisan Online, Ganjar: Sudah Diperiksa Inspektorat

Ganjar memaparkan materi seperti cinta tanah air, cinta budaya, sikap toleransi, hingga pengembangan bakat dan minat.

Sekitar 50 menit, suasana pun berlangsung interaktif. Sesekali Ganjar juga meminta beberapa siswa untuk maju ke depan.

Ganjar pun optimis Indonesia Emas 2045 akan tercapai merujuk potensi dan bakat yang dimiliki para siswa di Indonesia.

"Harus yakin Indonesia Emas 2045. Maka, kami arahkan sekolah dan gurunya juga musti mengarahkan untuk mengeluarkan seluruh bakat yang dimiliki oleh siswa," ujar Ganjar.

Menurut Ganjar, bakat generasi muda saat ini sudah sepatutnya diasah melalui dukungan tenaga pendidik, orang tua dan masyarakat. Pun sekaligus dijejali dengan kegiatan positif.

"Anak muda sekarang mimpinya berbeda dengan yang lain atau masyarakat yang di sekitarnya. Maka, kemudian bakat yang terpendam dari anak-anak sebenarnya sangat luar biasa. Maka dia butuh dukungan, butuh support," jelas Ganjar.

Baca juga: Nasdem Curiga Pertemuan Puan-AHY Bahas Cawapres Ganjar

Saat berbincang dengan beberapa siswa SMAN 1 Kradenan, Ganjar langsung merespons baik.

"Saya senang tadi ada satu siswa yang bertanya sangat bagus. Bagaimana kalau saya punya bakat tapi lingkungan tidak mendukung. Dan dia mencontohkan, lingkungan sekitarnya tidak mendukung karena dia perempuan bahkan sudah pinter buat aplikasi," ungkap Ganjar.

Ganjar pun memberikan semangat dan menyarankan para siswa agar tidak berhenti berkarya.

Baca juga: Sempat Diturunkan oleh Satpol PP, Baliho Ganjar di Sampang Kini Dipasang Kembali

"Tadi ada yang bisa buat aplikasi. Kamu harus maju terus membuat program-program yang lebih bermanfaat untuk rakyat, jangan-jangan dengan program aplikasi yang kamu buat bisa mengedukasi masyarakat sekitar dengan literasi digital yang lebih baik," tegas Ganjar.

Selain tidak gagap teknologi, ada juga siswa yang respek dengan kebudayaan dan keberagaman Indonesia.

"Satu dengan teknologi dan satu dengan budaya yang kuat, sehingga jika kecerdasan intelektual dan emosionalnya dipadukan maka akan menjadi lebih baik," pungkas Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com