Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

31 Orang Asal Purworejo Gagal Berangkat Umrah karena Uangnya Digunakan Main Kripto oleh Marketing

Kompas.com - 14/06/2023, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 31 jemaah umrah di Purworejo, Jawa Tengah gagal berangkat umrah karena uang yang telah disetorkan digunakan untuk main kripto oleh freelance marketing di salah satu penyedia jasa ibadah umrah.

Pelaku adalah SNN dan suaminya, ANT. Oleh keduanya, uang pendaftaran umrah milik para korban digunakan untuk bermain trading.

Total uang yang digunakan main trading kripto sebesar Rp 325 juta. Sementara uang sebesar Rp 43,5 juta digunakan oleh kedua pelaku untuk kebutuhan pribadi, seperti makan minum, hingga sewa mobil.

Kasus tersebut berawal saat pasangan suami istri asal Kabupaten Kebumen itu mencari calon jemaah umrah di daerah Kutorejo, Purworejo.

Baca juga: Uang Pendaftaran Umrah Dipakai Main Kripto, Suami Istri Asal Kebumen Ditangkap di Purworejo

Mereka lalu menawarkan paket umrah kepada jemaah dengan harga Rp 35,5 juta per orang selama 14 hari dengan keberangkatan pada 15 Januari 2023.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Purworejo, AKBP Victor Ziliwu saat konferensi pers di Mapolres Purworejo, Selasa (13/6/2023).

Ternyata uang yang sudah dilunasi oleh para korban digunakan untuk kepentingan pribadi.

"Hal ini yang mengakibatkan para jemaah umrah gagal berangkat," kata AKBP Victor Milieu

Dari hasil penyelidikan, keduanya tidak menyetorkan uang para jemaah ke penyedia jasa. Padahal para korban telah membayar lunas.

Pelaku hanya membayarkan DP/uang mukanya saja kepada penyedia jasa sebesar Rp 3,5 juta sampai Rp 5 juta.

"Uang sebesar Rp 325 juta digunakan investasi trading kripto, dan sisanya sekitar Rp 43,5  juta digunakan untuk keperluan sehari hari seperti makan, minum, sewa mobil, BBM dan lainnya," kata dia.

Baca juga: Tertipu Iklan Tawaran Bekerja di Luar Negeri, Dua Warga Purworejo Malah Dijual Ke Malaysia

Sementara itu, kuasa hukum korban, Muhajir dari LH Ansor Purworejo mengatakan kliennya sudah membayar uang muka Rp 6,5 juta pada 10 November 2023.

Lalu oleh pelaku, korban diajak ke Kantor Imigrasi di Cilacap untuk membuat paspor.

Pada 19 November, kliennya melunasi biaya umrah sebesar Rp 29 juta. Namun kliennya diberi tahu bahwa umrah diundur pada 30 Januari 2023.

Namun janji tersebut tak kunjung ditepati. Bahkan hingga saat ini korban tak kunjung diberangkatkan tanpa ada penjelasan.

Karena janji tak kunjung ditepati, para korban pun membuat laporan ke polisi.

"Sampai sekarang, klien saya tidak jadi berangkat umrah. Pelaku tidak dapat memberikan jawaban kenapa ibadah umrah diundur-undur tanpa kepastian, maka dari itu kita laporkan ke polisi," kata Muhajir.

Baca juga: Ijazahnya Disebut Tidak Sah, STIKes Pemkab Purworejo Buka Suara

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bayu Apriliano I Editor : Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seekor Harimau Terekam Kamera CCTV Masjid di Lubuk Selasih, Solok

Seekor Harimau Terekam Kamera CCTV Masjid di Lubuk Selasih, Solok

Regional
Bupati Kebumen Borong 11 Sapi untuk Kurban Idul Adha

Bupati Kebumen Borong 11 Sapi untuk Kurban Idul Adha

Regional
Terbakar Cemburu di Tempat Kerja, Seorang Wanita Sewa Pembunuh Bayaran Rp 100 Juta

Terbakar Cemburu di Tempat Kerja, Seorang Wanita Sewa Pembunuh Bayaran Rp 100 Juta

Regional
Tradisi Unik Pemberangkatan Jemaah Haji di Demak, Kendaraan Mengitari Alun-alun Sebanyak 3 Kali

Tradisi Unik Pemberangkatan Jemaah Haji di Demak, Kendaraan Mengitari Alun-alun Sebanyak 3 Kali

Regional
Seorang Jemaah Haji Asal Banyumas Meningal Dunia

Seorang Jemaah Haji Asal Banyumas Meningal Dunia

Regional
Sopir Pikap di Sikka Kabur Usai Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas

Sopir Pikap di Sikka Kabur Usai Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas

Regional
Lecehkan Stafnya, Kepala Sekolah di NTT Dilaporkan ke Polisi

Lecehkan Stafnya, Kepala Sekolah di NTT Dilaporkan ke Polisi

Regional
Pj Gubernur Banten Minta Hilangnya 211 Kendaraan Dinas Dibawa ke Ranah Hukum

Pj Gubernur Banten Minta Hilangnya 211 Kendaraan Dinas Dibawa ke Ranah Hukum

Regional
Soal Larangan Investigasi di RUU Penyiaran, AJI Semarang: Berarti Ada Kasus yang Ditutupi

Soal Larangan Investigasi di RUU Penyiaran, AJI Semarang: Berarti Ada Kasus yang Ditutupi

Regional
Gara-gara Ditabrak Saat Bawa Istri Hamil, Oknum TNI Tendang Kepala Warga di Deli Serdang

Gara-gara Ditabrak Saat Bawa Istri Hamil, Oknum TNI Tendang Kepala Warga di Deli Serdang

Regional
Pj Nana Dorong Pengentasan Kemiskinan di Jateng, Tertinggi Kebumen

Pj Nana Dorong Pengentasan Kemiskinan di Jateng, Tertinggi Kebumen

Regional
Update Kasus Penambangan Liar Lahan Transmigrasi SP 5 Sebakis, 2 Tersangka Ditahan

Update Kasus Penambangan Liar Lahan Transmigrasi SP 5 Sebakis, 2 Tersangka Ditahan

Regional
Jokowi Disambut Hangat Pj Gubernur dan Warga Sumsel, Ini Agenda Kunkernya

Jokowi Disambut Hangat Pj Gubernur dan Warga Sumsel, Ini Agenda Kunkernya

Regional
Rampungkan Pemeriksaan LKPD 2023, BPK Beri Opini WTP Ke-13 untuk Pemprov Riau

Rampungkan Pemeriksaan LKPD 2023, BPK Beri Opini WTP Ke-13 untuk Pemprov Riau

Kilas Daerah
Rembug Pembangunan Jateng, Pj Gubernur Nana Minta Pemda Fokus Entaskan Kemiskinan

Rembug Pembangunan Jateng, Pj Gubernur Nana Minta Pemda Fokus Entaskan Kemiskinan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com