Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Migran Ilegal Asal Serang Tak Digaji, Disiksa dan Dideportasi dari Arab Saudi

Kompas.com - 12/06/2023, 18:54 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Seorang perempuan warga Kasemen, Kota Serang, Banten berinisal MYS (34) disiksa dan tidak digaji selama bekerja di Arab Saudi.

Pekerja migran ilegal di Arab Saudi itu akhirnya dideportasi ke tanah air pada 25 April 2023, karena terlantar setelah melarikan diri ke KBRI di Riyadh dari rumah majikannya.

Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Sofwan Hermanto mengatakan, MYS bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Arab Saudi sejak Maret 2022.

Baca juga: Pelaku TPPO di Kabupaten Bandung Dapatkan Imbalan dari Warga Arab Saudi

Namun, selama satu tahun bekerja, MYS tidak diberikan gaji sepeser pun, dan disiksa oleh majikannya.

Padahal, saat diberangkatkan oleh penyalur PMI yang ternyata ilegal itu, MYS dijanjikan akan diberikan gaji Rp13 juta per bulan.

"Korban selama bekerja mengalami kekerasan fisik, tidak mendapatkan makanan yang layak, dan diberikan gaji. Sehingga melarikan diri ke kedutaan," kata Sofwan kepada wartawan di Mapolresta Serang Kota. Senin (12/6/2023).

Setelah kembali ke Indonesia, MYS mengalami trauma.

Lantas, pihak keluarga yang tidak terima karena penyalur enggan bertanggungjawab lalu melaporkannya ke Polisi guna diproses hukum.

Baca juga: Cerita Korban TPPO Bandung, Hanya Diberi Makan Nasi dan Dapat Pelecehan Seksual

Setelah mendapatkan laporan dari korban, penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota melakukan penyelidikan dan pada Minggu (11/6/2023) menangkap penyalur berinisial WR (53) di rumahnya di Kasemen, Kota Serang, Banten.

Dikatakan Sofwan, WR berperan sebagai perekrut dan yang mengantarkan korban ke bandara dengan dibekali visa kunjungan saja.

"Cara mereka bekerja untuk mendapatkan para PMI ilegal ini bekerja sama dengan kaki tangan, dengan orang mereka, dengan mengimi-imingi pekerjaan dengan gaji besar Rp 13 juta per bulan," ungkap Sofwan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPD 2023 Resmi Dirilis, Provinsi Sumsel Raih Opini WTP 10 Kali Berturut-turut

LKPD 2023 Resmi Dirilis, Provinsi Sumsel Raih Opini WTP 10 Kali Berturut-turut

Kilas Daerah
Hitung Mundur Popda XI dan Peparpeda VIII Banten, Kota Tangerang Siap Jadi Tuan Rumah

Hitung Mundur Popda XI dan Peparpeda VIII Banten, Kota Tangerang Siap Jadi Tuan Rumah

Regional
Maju Pilkada 2024, Kadis Pertanian Lembata Daftar Penjaringan 4 Partai

Maju Pilkada 2024, Kadis Pertanian Lembata Daftar Penjaringan 4 Partai

Regional
Pesan Soto, Tukang Servis Termos Tewas di Warung Makan

Pesan Soto, Tukang Servis Termos Tewas di Warung Makan

Regional
IRT Korban Pelecehan Seksual yang Siram Teman Suami Pakai Air Keras Dibebaskan

IRT Korban Pelecehan Seksual yang Siram Teman Suami Pakai Air Keras Dibebaskan

Regional
Viral, Video Gerombolan Sapi Masuk Jalan Tol Manyaran Semarang, Pengendara Terpaksa Pelan

Viral, Video Gerombolan Sapi Masuk Jalan Tol Manyaran Semarang, Pengendara Terpaksa Pelan

Regional
Kecelakaan di Subang, Polisi Tetapkan Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka

Kecelakaan di Subang, Polisi Tetapkan Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka

Regional
Malam Mencekam di Agam Saat Banjir Bandang Menerjang

Malam Mencekam di Agam Saat Banjir Bandang Menerjang

Regional
Bencana Banjir Lahar Sumbar, 14 Korban Belum Ditemukan

Bencana Banjir Lahar Sumbar, 14 Korban Belum Ditemukan

Regional
Kunjungi Kantor Partai Demokrat, Susanti Minta Restu Maju Jadi Walkot Pematangsiantar 2024-2029

Kunjungi Kantor Partai Demokrat, Susanti Minta Restu Maju Jadi Walkot Pematangsiantar 2024-2029

Regional
Anak Sakit dan Istri Terbelit Utang, Rian Bawa Kabur Vespa yang Dijual Orang

Anak Sakit dan Istri Terbelit Utang, Rian Bawa Kabur Vespa yang Dijual Orang

Regional
Pemkot Tangerang MoU dengan Bulog, Pj Nurdin: Perkuat Ketahanan Pangan dan Perekonomian Lokal

Pemkot Tangerang MoU dengan Bulog, Pj Nurdin: Perkuat Ketahanan Pangan dan Perekonomian Lokal

Regional
Sudah 6 Hari Korban yang Ditemukan Penuh Lumpur dan Terikat di Sungai Babon Semarang Belum Sadarkan Diri

Sudah 6 Hari Korban yang Ditemukan Penuh Lumpur dan Terikat di Sungai Babon Semarang Belum Sadarkan Diri

Regional
Kronologi Ayah di Tulungagung Cekik Balitanya hingga Tewas, Diduga Depresi Dipulangkan dari Taiwan

Kronologi Ayah di Tulungagung Cekik Balitanya hingga Tewas, Diduga Depresi Dipulangkan dari Taiwan

Regional
Sejarah Baru, Perempuan Pertama di Acara 'Jadi Wali Kota Tangerang'

Sejarah Baru, Perempuan Pertama di Acara "Jadi Wali Kota Tangerang"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com