Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video 2 Pemuda Bersimbah Darah Korban Klitih di Kebumen, Polisi Pastikan Hoaks

Kompas.com - 12/06/2023, 17:53 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan dua pemuda tergeletak bersimbah darah di pinggir Jalan Soekarno Hatta, Kebumen, Jawa Tengah, viral di media sosial (Medsos).

Dalam unggahan video berdurasi 13 detik itu, dinarasikan kedua pemuda merupakan korban klitih atau kejahatan jalanan. Pengunggah juga memention akun medsos Polres Kebumen.

Menanggapi hal itu, Kasi Humas Polres Kebumen AKP Heru Sanyoto menyatakan, informasi tersebut tidak benar alias hoaks. Kedua pemuda itu merupakan korban kecelakaan lalu lintas tunggal.

Baca juga: Diduga Sebar Hoaks tentang Gibran di WhatsApp, Oknum Guru ASN di SMKN Jember Dibina

"Yang sebenarnya terjadi adalah kejadian kecelakaan lalu lintas tunggal. Sebuah kendaraan Suzuki Smash tak terkendali menabrak kursi yang ada di samping jalan," kata Heru melalui keterangan tertulis, Senin (12/6/2023).

Heru menjelaskan, peristiwa itu terjadi Jalan Soekarno Hatta, Kebumen, tepatnya di sebelah barat Tugu Lawet pada Senin (12/6/2023) sekitar pukul 03.00 WIB.

Kasat Lantas Polres Kebumen AKP Tejo Suwono mengatakan, korban diketahui bernama Nur Faisal, warga Desa Candimulyo, Kecamatan/Kabupaten Kebumen dan Rizky Dwi Prasetyo, warga Desa Kembaran, Kecamatan/Kabupaten Kebumen.

"Para korban selamat, namun mengalami beberapa luka. Sehingga harus mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen. Tadi malam saat kejadian, petugas kami langsung datang ke lokasi," ujar Tejo.

Tejo menjelaskan, peristiwa itu bermula saat sepeda motor yang dikendarai korban melaju dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di lokasi, kendaraan oleng lepas kendali dan membentur kursi tepat di pinggir jalan.

Serpihan sepeda motor juga terpental ke lampu penerangan jalan hingga pecah.

Terkait kabar hoaks yang beredar, Tejo meminta masyarakat agar lebih berhati-hati ketika membagikan informasi.

"Sebelum membagikan informasi, baiknya disaring dulu informasi tersebut. Jangan sampai informasi yang kita bagikan ternyata tidak sesuai fakta di belakangnya. Apalagi jika dilakukan secara sengaja, itu termasuk perbuatan melanggar hukum," imbau Tejo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com