Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Kejayaan Kerajaan Pajang dan Rajanya

Kompas.com - 09/06/2023, 17:55 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kerajaan Pajang adalah kerajaan bercorak Islam yang berdiri pada tahun 1568.

Letak Kerajaan Pajang diperkirakan berada di Desa Pajang, Kota Surakarta, dan Desa Makamhaji, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Pada saat itu, Kartasura adalah wilayah pedalaman di Jawa.

Pendiri Kerajaan Pajang Sultan Hadiwijaya atau yang dikenal dengan Jaka Tingkir.

Kerajaan Pajang

Masa Kejayaan Kerajaan Pajang

Puncak kejayaan Kerajaan Pajang terjadi pada masa pemerintahan Sultan Hadiwijaya yang berkuasa kurang lebih selama 15 tahun.

Pada masa pemerintahannya Kerajaan Pajang mencapai wilayah Madiun, Blora, dan Kediri.

Pada masa kejayaannya, sektor pertanian mengalami perkembangan berupa pertanian sebagai mata pencaharian utama di Kerajaan Pajang.

Perkembangan di bidang pertanian didukung letaknya yang berada di dataran rendah mempertemukan Sungai Pepe dan Dengkeng, sehingga menjadi lumbung beras utama di Pulau Jawa.

Baca juga: Kerajaan Pajang: Pendiri, Raja-raja, Kemunduran, dan Peninggalan

Setelah berkuasa selama 21 tahun, Kerajaan Pajang mengalami kemunduran hingga runtuh pada tahun 1587.

Raja Kerajaan Pajang

  • Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya (1568-1583 M)

Jaka Tingkir atau ditulis juga Joko Tingkir adalah pendiri dan raja pertama Kerajaan Pajang yang bergelar Sultan Hadiwijaya.

Awalnya, Jaka Tingkir mengabdi kepada Kerajaan Demak dan diangkat menjadi kepala prajurit Kerajaan Demak oleh Sultan Trenggono.

Atas jasanya selama mengabdi, Joko Tingkir diangkat sebagai Adipati Pajang bergelar Adipati Adiwijaya dan dinikahkan dengan Ratu Mas Cempaka, putri dari Sultan Trenggono.

Setelah Sultan Trenggono wafat, Kerajaan Demak mengalami pergolakan akibat perebutan kekuasaan.

Kekacauan tersebut dapat diakhiri setelah Joko Tingkir berhasil menyingkirkan Arya Panangsang.

Arya panangsang merupakan keponakan Sultan Trenggono yang membunuh Sunan Prawoto, seorang penerus takhta Kerajaan Demak.

Joko Tingkir otomatis menjadi pewaris takhta Kerajaan Demak dan memindahkan ibu kotanya ke Pajang, yang berada di perbatasan Kota Surakarta dan Kartasura.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Pajang

Sepulang dari perang antara Pajang dan Mataram, Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal dunia.

  • Arya Pangiri atau Ngawantipura (1583-1586 M)

Arya Pangiri atau Adipati Demak adalah putra mantu dari Sultan Hadiwijaya yang diputuskan dalam sidang keluarga meneruskan takhta Kesultanan Pajang dan berhasil menyingkirkan Pangeran Benowo, Putra Sultan Hadiwijaya.

Keberhasilan Arya Pangiri disadari maupun tidak merupakan intervensi terhadap keturunan sah Kesultanan Pajang, yaitu Pangeran Benowo.

Karena, ia menggunakan nama dan kharisma Sunan Kudus guna menyingkirkan Pangeran Benowo dari takhta Kerajaan.

Dalam pemerintahan Arya Pangiri, kehidupan Kesultanan Pajang tidak menentu.

Para pembesar Kesultanan Pajang diganti dengan orang-orang Demak. Mereka kemudian pindah ke Kadipaten Jipang Panolan untuk mengabdi ke Pangeran Benawa.

Arya Pangiri turun dari takhta atas desakan pada pengikut Pangeran Benawa, hingga terjadi perebutan kekuasaan.

Kesultanan Pajang kembali kepada Pangeran Benawa, sebagai penerus yang sah.

  • Pangeran Benawa atau Prabuwijaya (1586-1587 M)

Pangeran Benawa memerintah Kesultanan Pajang dengan sangat baik dan adil terhadap penduduknya, baik penduduk asli maupun pendatang yang berasal dari Demak.

Pangeran Benawa juga tidak memiliki dendam terhadap Arya Pangiri dan Demak.

Baca juga: Perkembangan Kerajaan Pajang dan Mataram

Sebelum meninggal, Pangeran Benawa menuliskan wasiat yang intinya setelah kepergiannya Kesultanan Pajang akan menjadi bagian dari Mataram.

Pangeran Benawa wafat pada tahun 1587, peristiwa tersebut sekaligus menandai Kesultanan Pajang menjadi bagian dari Mataram.

Sumber:

Penulis: Widya Lestari Ningsih | Editor: Nibras Nada Nailufar

sma13smg.sch.idwww.kompas.com, dan dawungsari.kendalkab.go.id

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com