Tanpa pikir panjang, Donni dengan pakaian dinasnya nekat berenang ke rumah nenek bernama Ngadiah (65) itu.
"Kedalaman banjir dua meter lebih, jadi saya berenang ke rumah nenek tersebut untuk melihat kondisinya terlebih dahulu," kata dia.
Awalnya sang nenek sempat menolak untuk dievakuasi. Dia ingin tetap bertahan di rumahnya.
Namun, ketinggian banjir dikhawatirkan naik sehingga bisa menenggelamkan rumahnya.
Setelah dibujuk oleh Donni, akhirnya nenek Ngadiah mau dievakuasi.
Brikpa Donni mencari tali dan pelampung karet untuk mengevakuasi korban.
"Setelah dapat tali dan pelampung, saya berenang bawa nenek itu dan dibantu warga menariknya ke tepi. Alhamdulillah, nenek tersebut berhasil dievakuasi," sebut Donni.
Baca juga: Banjir Kiriman Malaysia Mulai Merendam 3 Desa di Perbatasan RI – Malaysia
Tak sampai di situ, lanjut Donni, ternyata masih ada satu keluarga yang juga terjebak di dalam rumahnya.
Mereka sudah tak bisa keluar karena banjir sudah hampir mencapai atap rumahnya. Peralatan rumah tangga mereka sudah tenggelam.
"Tadi itu ada juga pasangan suami istri dan seorang anaknya masih kecil yang terjebak banjir di dalam rumahnya. Masih keluarga dari nenek Ngadiah tadi. Kemudian, saya bersama warga berhasil mengevakuasinya," sebut Donni.
Donni mengaku belum mengetahui berapa banyak warga yang terdampak banjir.
Tapi yang jelas, warga yang terdampak telah mengungsi ke tempat yang aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.