Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kiriman Malaysia Mulai Merendam 3 Desa di Perbatasan RI – Malaysia

Kompas.com - 29/05/2023, 19:42 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Intensitas hujan tinggi yang terjadi sejak Minggu (28/5/2023), mengakibatkan air Sungai Sembakung naik dan mulai merendam 3 desa di Nunukan, Kalimantan Utara.

Sebagaimana diketahui, banjir di perbatasan RI – Malaysia ini berasal dari Sungai Talangkai di Sepulut Sabah Malaysia.

Banjir kemudian mengalir ke Sungai Pampangon, berlanjut ke Sungai Lagongon ke Pagalungan, masih wilayah Malaysia.

Baca juga: Banjir dan Longsor Landa 3 Kecamatan di Bulukumba, Rumah Rusak, Bendungan Jebol, hingga Jalanan Retak

Dari Pagalungan, aliran sungai kemudian memasuki wilayah Indonesia melalui Sungai Labang, Sungai Pensiangan, dan Sungai Sembakung.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Armansyah mengatakan, saat ini banjir kiriman tersebut mulai menggenangi Desa Atap, Desa Tagul, dan Desa Manuk Bungkul.

‘’Ketinggian air sungai mencapai 4,35 meter dan laporan terakhir masih ada kenaikan sekitar 15 sentimeter,’’ujarnya, Senin (29/5/2023).

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Sanggau Kalbar, Akses Transportasi Utama Sempat Putus

Kondisi ini mengakibatkan warga di wilayah terdampak beraktivitas dengan perahu. Data sementara yang dilaporkan, banjir di 3 desa mengakibatkan sekitar 4 rumah warga terendam.

Sejumlah fasilitas publik, masing masing SDN 04 Tembelenu, SDN 01 Atap, Pos Pemadam Kebakaran Sembakung juga kebanjiran.


Armansyah mengatakan, dua tahun belakangan, kejadian banjir di wilayah Sembakung, mulai intens dengan 3 kali kejadian dalam setahun.

Sebelumnya, banjir kiriman Malaysia hanya datang setahun sekali.

‘’Penggundulan atau penebangan hutan bukan hanya terjadi di wilayah Malaysia. Hutan-hutan kita mulai dibabat untuk membuka lahan perkebunan, baik oleh warga, atau perusahaan kelapa sawit,’’jelasnya.

BPBD Nunukan juga selalu melakukan persiapan dan antisipasi saban tahunnya. Pemkab Nunukan juga sudah melakukan usulan anggaran ke pemerintah pusat, untuk merelokasi sekitar 232 warga Kecamatan Sembakung yang selama ini bermukim di bantaran sungai.

‘’Untuk relokasi, kita sudah lakukan kesepakatan dengan warga, ada juga SK Bupati untuk program tersebut. Kita sediakan lahan dengan luasan 60 hektar di areal bukit, untuk mengantisipasi kejadian banjir,’’tambahnya.

Nantinya, Pemerintah bakal membagikan anggaran sekitar 50 sampai 60 juta Rupiah untuk satu bangunan rumah.

Selain itu, Pemerintah Daerah juga terus melakukan pembinaan dan pelatihan Desa Anti Bencana (Destana), agar masyarakat yang bermukim di bantaran sungai lebih sigap dan tanggap dalam menanggulangi dan antisipasi bencana banjir.

BPBD Nunukan juga terus memantau ketinggian air dan menempatkan para petugas di sejumlah lokasi strategis untuk memastikan keamanan warga, maupun membantu mereka jika menginginkan evakuasi.

Namun,karena banjir kiriman merupakan fenomena yang dianggap biasa, warga sekitar selalu berdiam di pungkau, atau semacam papan yang disusun sebagai lantai di bawah atap/para para. Masyarakat melakukan aktivitas mereka di pungkau tersebut.

‘’Kami selalu siaga, dan karena musibah ini sudah menjadi rutinitas, petugas sudah sangat paham dan terbiasa. Mereka sudah terlatih dalam berkomunikasi maupun bagaimana menindaklanjuti kejadian di lapangan,’’kata Arman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dua Warga Kulon Progo Tewas Usai Pesta Miras Oplosan, Korban Sempat Tak Bisa Melihat

Dua Warga Kulon Progo Tewas Usai Pesta Miras Oplosan, Korban Sempat Tak Bisa Melihat

Regional
Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Regional
Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Regional
Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Regional
Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Regional
Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Regional
Kasus Kredit Fiktif Rp 61 Miliar, Eks Pejabat Bank Banten Divonis 3 Tahun Penjara

Kasus Kredit Fiktif Rp 61 Miliar, Eks Pejabat Bank Banten Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Peringatan! Tarif Hotel Naik Maksimal 3 Kali Lipat saat MotoGP Mandalika

Peringatan! Tarif Hotel Naik Maksimal 3 Kali Lipat saat MotoGP Mandalika

Regional
Cak Imin Ingin Kalahkan PDI-P di Jateng, Bambang Pacul Khawatir PKB 'Nyerah' Saat Kena Serangan Balik

Cak Imin Ingin Kalahkan PDI-P di Jateng, Bambang Pacul Khawatir PKB "Nyerah" Saat Kena Serangan Balik

Regional
Pantai Binangun di Rembang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Binangun di Rembang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Regional
Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Regional
2 Hari Pencarian, Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Belum Ditemukan

2 Hari Pencarian, Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Belum Ditemukan

Regional
Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

Regional
Cerita Siswa di Madiun Dihukum Lari Keliling Lapangan hingga Telapak Kakinya Melepuh

Cerita Siswa di Madiun Dihukum Lari Keliling Lapangan hingga Telapak Kakinya Melepuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com