Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sawahlunto Dijuluki Kota Arang?

Kompas.com - 30/05/2023, 21:16 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Dikutip dari buku Dinamika Kota Tambang Sawahlunto: Dari Ekonomi Kapitalis ke Ekonomi Rakyat (2006) yang ditulis Erwiza Erman dan kawan-kawan, Rancangan Undang-Undang (RUU) pertambangan batu bara Ombilin baru disahkan oleh parlemen Belanda pada 24 November 1891.

Jalur rel kereta yang ada sejak tahun 1894 itu terbentang dari Sawahlunto ke pelabuhan Teluk Bayur an digunakan untuk mengangkut hasil tambang batu bara sekaligus alat transportasi.

Baru setelah diangkut menggunakan kereta api, hasil tambang tersebut di ekspor menggunakan kapal uap SS Sawahlunto dan SS Ombilin-Nederland.

Sebagai fasilitas pendukung, stasiun kereta api Sawahlunto dengan fasilitas memadai dibangun pada 1918, yang sekarang telah dijadikan sebagai museum kereta api.

Dari Milik Belanda Hingga Menjadi Milik Indonesia

Dilansir dari laman Antara, Pemerintah Kolonial Belanda juga membangun infrastruktur daerah tersebut dengan menggunakan tenaga kerja paksa atau orang rantai dan tenaga kontrak dari berbagai suku bangsa.

Daerah yang berada di area Bukit Barisan itu kemudian tumbuh dan berkembang, dan diresmikan menjadi kota pada 1 Desember 1888.

Selanjutnya, tambang Ombilin di Sawahlunto beberapa kali berganti pemilik. Tambang batu bara yang semula dikuasai oleh Belanda tersebut kemudian berpindah ke tangan Jepang sejak 1942 sampai 1945.

Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya, akhirnya tambang itu dikelola Direktorat Pertambangan, yang kemudian tanggung jawab pengelolaannya dipegang oleh Badan Usaha Milik Negara, PT Bukit Asam (Tbk) Unit Pertambangan Ombilin (PTBA UPO).

Lubang Mbah Suro dan Museum Tambang Batu Bara Ombilin

Dilansir dari laman PT Bukit Asam Tbk, kekayaan batu bara di Sawahlunto ini terekam di sebuah lubang tambang batu bara yang dikenal sebagai Lubang Mbah Suro.

Lubang ini merekam derita para pekerja paksa yang merupakan tahanan pemerintahan Hindia Belanda. Mereka didatangkan dari Pulau Jawa dan daerah lain yang kemudian disebut orang rantai.

Sebelumnya pada tahun 1932, Lubang Mbah Suro sempat ditutup oleh belanda.

Kemudian pada 2007, lubang yang berada di Tangsi Baru, Kelurahan Tanah Lapang, Kecamatan Lembah Segar ini pun dibuka kembali oleh pemerintah daerah.

Setelah melalui beberapa kali pemugaran, Lubang Mbah Suro kemudian dimanfaatkan untuk keperluan pariwisata dengan dibuatnya saluran air dan udara agar pengunjung dapat memasukinya dengan nyaman.

Meski PTBA UPO kini tidak beroperasi lagi karena harga acuan batu bara tak sebanding dengan ongkos produksi jenis tambang, namun PTBA UPO telah membangun Museum Tambang Batu Bara Ombilin yang desmikan pada 14 Juni 2016 lalu.

Museum ini didirikan sebagai pusat dokumentasi dan arsip PTBA UPO, dan diharapkan dapat menjadi pelengkap mutakhir dari berbagai objek wisata yang ada di Sawahlunto.

Selain itu, diharapkan dapat menjadi pusat studi dan informasi sejarah pertambangan batubara di Indonesia serta mampu menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Sumber:
indonesia.go.idkebudayaan.kemdikbud.go.idbdtbt.esdm.go.id, dan ptba.co.id  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com