Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Anggota DPR yang Dibunuh ART di Indramayu Dikenal Sosok Penolong, Bambang: Saya Tak Menduga

Kompas.com - 29/05/2023, 13:46 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

 

Sosok penolong 

Peristiwa itu membuat terpukul keluarga Bambang. Di mata Bambang, korban adalah sosok penolong.

Casinih merupakan sosok ibu yang luar biasa bagi anak-anaknya dan selalu berbagi kebaikan.  

“Ibu ini selalu mengingatkan hal baik. Kalau jam 3 malam ini, membangunkan kita-kita (anak), tahajud, lewat grup, satu persatu. Tiap hari senin, di momen baik, dia selalu bagi-bagi, apalagi kalau hari ulang tahun, tidak pernah lupa,” kata Bambang saat ditemui Kompas.com Sabtu (27/5/2023). 

Bambang dan keluarga besarnya mengaku sangat kehilangan dan terpukul dengan peristiwa itu.  

“Sangat terpukul. Tidak ada masalah, tiba-tiba saja terjadi. Bagai hujan di siang bolong. Sayapun tidak menduga saat pulang ke sini, ibu meninggalnya tidak wajar,” ungkap Bambang. Telpon ibunya pada hari Selasa (23/5/2023), adalah suara terakhir ibunya yang Bambang dengar, sebelum wafat. 

Hal serupa juga diungkapkan Lidia dan Adnan, suami istri yang menjadi tetangga korban. 

Lidia menyebut, Casinih sudah memberikan nasi, kue, atau apapun baik kepada orang yang dikenal ataupun tidak. 

“Orangnya baik, dia suka ngasih makanan, nasi, bolu, kalau dia sedang di depan rumah, dan saya lagi di depan juga sering menyapa. Ramah,” kata Lidia dan Adnan saat ditemui Kompas.com Sabtu (27/5/2023). 

Penyelidikan polisi 

AKBP Fahri Siregar memberikan keterangan kelanjutan penanganan kasus pembunuhan Casinih terhadap ART nya sendiri, di Ruang Satpas Polres Indramayu, Sabtu petang (28/5/2023).MUHAMAD SYAHRI ROMDHON AKBP Fahri Siregar memberikan keterangan kelanjutan penanganan kasus pembunuhan Casinih terhadap ART nya sendiri, di Ruang Satpas Polres Indramayu, Sabtu petang (28/5/2023).

T saat ini telah ditangkap dan dalam pemeriksaan Polres Indramayu. Fahri menyebutkan, bekerja sebagai ART di rumah korban. 

Pelaku baru bekerja lebih kurang sekitar dua minggu  di rumah korban. Sebelumnya, pelaku adalah seorang pengemis yang berada di sekitar jembatan Sukra.

Menurut Fahri, korban memberi pekerjaan T karena iba. Di saat bersamaan, Casinih sendiri juga sedang mencari ART untuk bekerja di rumahnya. 

“Si tersangka ini kan sebagai pengemis yang ada di sekitar daerah rumahnya korban, dan ditawarkan kerja oleh si korban dikarenakan korban saat itu, ART korban, memang sudah tidak berkerja lagi,” kata Fahri. 

Setelah mendapatkan tawaran itu, pelaku akhirnya bekerja sebagai tukang bersih pekarangan. Namun, di tengah aktivitas kerja ini, kata Fahri, pelaku kerap minta-minta uang dan juga barang kepada korban. 

“Jadi pada saat bekerja, yang kami dapat informasi, bahwa kadang kala, tersangka suka suka minta uang, suka minta barang-barang,” ungkap Fahri. 

Motif pelaku

Fahri melanjutkan, pembunuhan terjadi pada hari Rabu (24/5/2023). Hal itu berawal saat T tiba di rumah korban sekitar pukul 09.00 WIB untuk bekerja.

Lalu T dan Casinih terlibat cekcok lantaran T menganggap Casinih sudah mengucapkan sesuatu yang menbuat sakit hati.

Tak disangka T membalas perkataan itu, dengan serangan yang membabi buta. 

Fahri menyampaikan, pelaku membekap korban, kemudian korban sempat melakukan perlawanan.

Pelaku lalu memukul leher korban dua kali. Keduanya jatuh ke lantai bersamaan. Saat korban berusaha bangun, pelaku menendang dada korban hingga tulang iga kanan dan kiri patah. 

“Jadi korban diinjak ya. Begitu dipukul lehernya dua kali oleh tersangka, korban melawan. Ternyata terjatuh bersamaan. Tersangka lalu menindih korban, tindihan itu karena menggunakan kaki, ada patah tulang pada dada, di iga kiri dan iga kanan,” kata Fahri. 

Akibat tindakan kekerasan itu, korban mengalami penyumbatan oksigen hingga meninggal dunia. Semua tindakan kekerasan yang pelaku lakukan terhadap korban, lanjut Fahri, menggunakan tangan kosong. 

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, kematian Casinih disimpulkan sebagai pembunuhan karena meninggal dalam keadaan tidak wajar. 

"Jadi benar meninggal tidak wajar, jadi memang dibunuh," kata Ibrahim saat dikonfirmasi di Bandung, Jumat, dikutip dari Antara. Ibrahim menjelaskan Casinih ditemukan meninggal dalam keadaan kaki dan tangan terikat.

Usai dilakukan otopsi, jenazah tiba di rumah duka pada Jumat siang (26/5/2023). Setelah didoakan di rumah duka, jenazah korban dimakamkan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com