Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Borobudur Bersiap Gelar Waisak 2567 BE, Pastikan Layanan Wisata Tetap Normal

Kompas.com - 23/05/2023, 12:13 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - PT. Taman Wisata Candi Borobudur (TWC) Magelang, Jawa Tengah, bersiap untuk menyambut perayaan Hari Raya Waisak 2567 BE, yang jatuh pada Minggu, 4 Juni 2023.

General Manajer PT TWC Jamaludin Mawardi mengatakan, Waisak tahun ini akan diikuti oleh umat maupun pengunjung yang lebih banyak dibanding tahun lalu ketika pandemi Covid-19.

"Prediksinya kalau umat bisa lebih dari 5.000 orang, dari banyak sangha di bawah Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi)," kata Jamal, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Patung Buddha Tidur Sepanjang 3 Meter Bakal Hiasi Plaza Balai Kota Selama Perayaan Waisak di Solo

Rangkaian Waisak 2567 BE akan dimulai dengan kegiatan bakti sosial (baksos) pengobatan gratis untuk masyarakat umum di Taman Lumbini kompleks Candi Borobudur, 30-31 Mei 2023.

Pada saat baksos, pihaknya akan mengatur akses dengan memisahkan akses bagi wisatawan Candi Borobudur dan masyarakat atau pasien yang akan mengikuti baksos.

"Rangkaian Waisak dimulai pada 30-31 Mei 2023 ada baksos, operasi bedah minor. Kita dukung sepenuhnya, yakni tempatnya, flow pengunjung kita atur agar semua berjalan lancar. Akses masuk dengan penujung dipisah supaya masyarakat yang ikut baksos bisa sampai ke lokasi pengobatan dengan tertib," papar Jamal.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyambutan para biksu yang melakukan tradisi Thudong, atau berjalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur. Diperkirakan sebanyak 32 biksu dari Thailand, Malaysia dan Indonesia itu akan tiba pada 1-2 Juni 2023.

"Sebagai bentuk apresiasi kepada biksu yang melakukan Thudong nanti ada ceremonial penyambutan, konsepnya sedang kita komunikasi dengan panitianya. Ini juga untuk mendukung rangkaian Waisak 2567 BE," imbuhnya.

Adapun rangkaian kegiatan lainnya sama dengan rangkaian Waisak seperti sebelumnya, seperti prosesi pengambilan api abadi di Mrapen, Kabupaten Purwodadi, dan air suci di Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung. Api dan air itu kemudian disemayamkan di Candi Mendut.

Baca juga: Jalani Ritual Thudong, 32 Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur Jelang Waisak

Selanjutnya umat akan melakukan proses kirab membawa api abadi, air suci, dan relik Buddha lainnya dari Candi Mendut menuju Candi Pawon dan berakhir di Candi Borobudur.

"Umat yang akan melakukan prosesi dari Candi Mendut, Candi Pawon dan Candi Borobudur kami siapkan mulai dari akses masuk, lokasi kegiatan, sampai selesai ritual di halaman Candi. Kita siapkan propertinya kolaborasi dengan Museum Cagar Budaya," terangnya.

Puncak peringatan Hari Raya Waisak 2567 BE/2023 akan dimeriahkan dengan penerbangan lampion pada Minggu, 4 Juni 2023, malam, di Marga Utama Candi Borobudur. Pihaknya melakukan pengaturan waktu dengan mempertimbangkan risiko agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dia menyebutkan, penerbangan lampion akan dilakukan dalam 2 sesi. Per sesi ada 500 lampion yang diterbangkan oleh 2-4 orang. Sehingga umat dan peserta yang akan mengikuti penerbangan lampion sekitar 4.000 orang.

Baca juga: Tapak Kaki Puluhan Biksu dari Thailand Menuju Candi Borobudur untuk Rayakan Waisak...

"Puncaknya penerbangan lampion. Kita tidak lepas dari keinginan masyarakat yang ingin berpatispasi. Kita atur waktunya, risiko yang mungkin dimitigasi untuk bisa dihindari. Mudah-mudahan dari rangkaian ini TWC berusaha agar proses Waisak dari awal sampai puncak berjalan lancar," katanya.

Jamal menyatakan, layanan wisata Taman Wisata Candi Borobudur tetap dibuka normal dan tidak ada kenaikan harga tiket. Kecuali, pada tanggal 4 Juni 2023 wisatawan tidak boleh naik ke struktur atau zona 1 Candi Borobuu

"Khusus tanggal 4 Juni 2023 layanan wisata hanya sampai halaman Candi Borobudur saja. Untuk naik ke struktur ditiadakan. Selain hari itu layanan tetap berjalan biasa," tandas Jamal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com