Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Pantai Teluk Labuan di Pandeglang Disebut Paling Kotor

Kompas.com - 22/05/2023, 19:50 WIB
Acep Nazmudin,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebiasaan warga Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten membuang sampah langsung ke laut dilakukan sejak lama. 

Menurut salah satu warga, Entin (30), kebiasaan itu dilakukan setiap hari karena tidak ada tempat pembuangan lainnya.

Entin mengaku setiap hari membuang sampah ke pantai yang jaraknya 50 meter dari rumahnya.

Baca juga: Pantai Teluk Labuan di Pandeglang Disebut Joroknya Ekstrem, Ini Respons Bupati Irna

“Iya hampir semua warga di sini buang sampai ke Pantai Teluk, karena tidak ada tempat pembuangan lain,” kata Entin saat berbincang dengan Kompas.com di sela kegiatan aksi bersih-bersih pantai Teluk, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Pemkab Pandeglang Mengaku Keduluan Pandawara Group untuk Bersihkan Sampah di Pantai Labuan

Selain warga, kata Entin, para pedagang yang menggelar lapak di Pasar Kuliner Teluk Batako juga terbiasa membuang sampah ke laut. 

Di Pantai Teluk itu, lanjut Entin, juga tak terlihat papan peringatan untuk tidak membuang sampah ke laut. 

Baca juga: Setahun Lakukan Aksi Bersih-bersih, Pandawara Group Sebut Pantai Labuan Paling Ekstrem Kotornya

Aksi bersih-bersih Pantai Teluk, di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang dilakukan oleh Pandawara Group dan ratusan masyarakat, Senin (22/5/2023).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Aksi bersih-bersih Pantai Teluk, di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang dilakukan oleh Pandawara Group dan ratusan masyarakat, Senin (22/5/2023).

Pantauan Kompas.com di lokasi, aksi buang sampah di Pantai Teluk memang masih dilakukan oleh warga setempat.

Bahkan saat kegiatan bersih-bersih akan dimulai, seorang warga dengan santainya membawa sampah dan membuangnya di Pantai Teluk.

“Oh lagi bersih-bersih, saya gak tau kalau ada kegiatan ini, ikut buang sekalian ya,” kata warga tersebut sambil menumpahkan sekeranjang sampah ke tepi pantai.

Sejumlah relawan sempat menegur warga itu, namun hanya direspon dengan tertawa.

 

Penjelasan DLH Pandeglang

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang Achmad mengakui jika kesadaran masyarakat Teluk Labuan dalam hal kebersihan masih sangat kurang.

Pemkab Pandeglang, kata dia, sudah melakukan upaya membersihkan sampah di lingkungan Desa Teluk, namun gagal.

“Teluk ini masyarakatnya luar biasa, kesadaran masyarakatnya rendah sekali. Kita pernah coba kasih dump truck, tapi gak jalan alasannya gak seimbang pengeluaran untuk sampah dan pendapatan,” kata Achmad.

Pihaknya juga pernah menjalankan langganan angkut sampah untuk masyarakat, namun banyak warga enggak bayar.

“Mereka malah lebih memilih buang ke laut,” kata dia.

Ke depan, Achmad mengatakan akan menggalakan kegiatan bersih-bersih pantai Teluk secara rutin dengan melibatkan warga.

Momen aksi bersih-bersih yang dilakukan oleh Pandawara Group dan masyarakat saat ini dijadikan pelajaran untuk meningkatkan kesadaran warga.

“Nanti akan diagendakan setiap bulan, kita sediakan truk untuk angkut sampah,” kata dia.

Sebelumnya dilaporkan Pandawara Group melakukan aksi bersih-bersih di Pantai Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten Senin (22/5/2023).

Pandawara menyebut sampah di pantai ini sangat banyak hingga pihaknya menyebut sebagai pantai paling kotor di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com