"Sebanyak 8.000-an calon jamaah haji asal dari Cirebon, Kabupaten Cirebon, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Subang dan Sumedang akan diberangkatkan langsung dari Bandara Kertajati.
Namun, ada hal yang berbeda antara Bandara Kertajati dengan embarkasi lain dari segi administrasi, yakni tidak diberlakukannya sistem fast track (layanan jalur cepat keimigrasian) di bandara atau embarkasi.
"Jadi kalau di embarkasi Bekasi itu ada fast track, nah di Kertajati tidak ada fast track. Jadi seperti layanan saat umrah saja," kata dia.
Salah satu yang perlu diantisipasi, kata Dian, jumlah pengatar jemaah yang ia prediksi akan membludak. Dengan tingginya animo warga, ia memprediksi akan banyak pedagang kaki lima (PKL) yang memadati area sekitar bandara.
"Catatan dari Pemprov Jabar jadi perhatian kami yakni soal toilet protable. Kita menghitung rasio satu jamaah umumnya diantar empat orang, Nah, kalau di (Kertajati) karena di daerah kemungkinan satu mobil pikap ibaratnya begitu," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.