SEMARANG, KOMPAS.com - Harga bawang merah kembali naik setelah Hari Raya Lebaran Idul Fitri 2023 di beberapa pasar tradisional Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Pedagang pasar Mijen, Rodiyah mengatakan, harga bawang mulai naik sejak empat hari yang lalu. Hal itu membuat pelanggan banyak yang protes.
Baca juga: Permintaan Melonjak Jadi Penyebab Harga Bawang Merah Naik
"Pasti ada yang protes pelanggan," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (12/5/2023).
Dia menjelaskan, harga bawang merah sempat turun menjadi Rp 35.000 per kilogram. Namun, saat ini harganya naik menjadi Rp 45.000 per kilogram.
"Padahal biasanya setelah Lebaran turun harganya," kata dia.
Rodiyah mengaku tak mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan harga bawang merah naik lagi. Dia berharap, harga bawang merah cepat turun agar pembeli senang.
"Kalau harga turun pembeli senang, penjual juga senang karena banyak yang laku. Soalnya bawang juga bisa busuk," ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto menjelaskan, harga bawang di pasar tradisional memang naik.
"Tapi naiknya hanya sedikit," ujar Fajar.
Menurutnya, kenaikan harga bawang merah masih tergolong wajar. Jika kenaikan harga bawang merah masih sekitar 5 sampai 10 persen masih masuk batasan toleransi.
"Jika melebihi itu sudah baru dianggap tidak wajar," kata dia.
Baca juga: Kemendag Klaim Harga Bawang Putih Sudah Turun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.