Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya Besar Pemangsa Manusia di Pantai Lombok Tengah Ditangkap, Warga Diimbau Tetap Waspada

Kompas.com - 08/05/2023, 06:24 WIB
Idham Khalid,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bekerjasama dengan para ahli dari Bali Reptile Rescue (BRR) berhasil menangkap seekor buaya besar yang diduga pemangsa warga beberapa hari lalu, di Desa Persiapan Awang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (6/5/2023) malam, sekitar pukul 21.00 Wita.

"Tadi malam (Sabtu) kita berhasil tangkap buayanya. Jenis buaya muara dengan ukuran panjang sekitar 4 meter," kata Perencana BKSDA NTB Ivan Juhandara melalui sambungan telepon, Minggu (7/5/2023)

Disampaikan Ivan, perburuan buaya tersebut dilakukan selama tujuh hari lamanya sejak Senin lalu, dan berhasil mengevakuasi buaya dengan cukup alot, karena saat ditangkap di perairan, buaya terus melawan dan ingin melepaskan diri.

Baca juga: Buntut Warga Tewas Diduga Diterkam Buaya di Lombok Tengah, BKSDA dan BRR Lakukan Perburuan

"Lumayan kita berjibaku melakukan evakuasi buayanya, kita menggunakan mobil Crane, untuk diangkat ke mobil truk," kata Ivan.

Setelah dievakuasi ke darat, selanjutnya buaya muara tersebut akan dibawa ke Taman Bintang di Kabupaten Lombok Utara untuk dirawat.

"Kita bawa ke lembaga konservasi yang kita kenal umumnya di Kebun Binatang Lombok Utara," kata Ivan.

Ivan mengimbau masyarakat waspada pada daerah rawa yang menjadi habitat para buaya.

"Kalau yang awal kita temukan ada dua buaya tapi kita tidak bisa pastikan berapa jumlahnya, karena ini hewan liar. Artinya untuk mengantisipasi konflik satwa ini kita harus waspada terhadap lokasi habitat buaya ini, mungkin ada anaknya atau keturunan kita gak tau," kata Ivan.

Sebelumnya dikabarkan, Sebelumnya, warga Dusun Awang Desa Persiapan Awang Kecamatan Pujut, Lombok Tengah digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki Santoso (37) warga desa di pinggir pantai, Minggu (30/4/2023) siang.

Kepala Dusun Awang Balak 3 Mashuri mengungkapkan, korban diduga meninggal dunia dimakan buaya saat menyelam mencari ikan di pantai Awang.

"Kami menduga kuat korban ini dimakan buaya, karena tubuh korban tidak utuh, kaki korban tidak ada sebelah, dan seperti bekas gigitan," kata Mashuri melalui sambungan telepon.

Baca juga: Pria Ini Tewas Dimakan Buaya Saat Cari Ikan di Pantai Lombok Tengah

Mashuri menyebutkan, bahwa warganya sering melihat buaya di pantai tersebut, namun baru kali ini ditemukan korban.

"Sering warga kami melihat buaya saat mencari ikan, dan baru ini ada korban. Ini alasan kuat kami korban dimakan buaya, kalau orang meninggal tenggelam baru sehari pasti tubuhnya utuh, tapi ini kakinya gak ada" kata Mashuri.

Mashuri menyebutkan, kronologi kejadian bermula saat korban bersama 4 rekannya pergi memanah ikan di laut.

"Awalnya korban pergi memanah ikan pada Sabtu malam bersama 4 rekannya di pantai Awang," kata Mashuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com