Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Ingat Waktu, Guru di Kabupaten Semarang Wajib Pakai Jam Tangan

Kompas.com - 02/05/2023, 14:29 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Guru di Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, diwajibkan memakai jam tangan sebagai pengingat waktu. Program tersebut mulai dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2023.

Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatmo mengatakan, program tersebut bertujuan agar para peserta didik terlayani dengan baik.

“Dengan memakai jam tangan ini bapak atau ibu guru dapat melayani para peserta didik di sekolah dengan lebih baik. Ini pertama kali diterapkan di wilayah Suruh," jelasnya, Selasa (2/5/2023) di Lapangan Mesu Kecamatan Suruh.

Baca juga: Hardiknas, Ratusan Siswa SMP Ngebeg Massal di Alun-alun Purwokerto

"Harapannya, guru selalu ingat waktu sehingga tidak ada yang telat sekaligus memberikan contoh atau teladan kepada siswa tentang kedisiplinan," kata Sukaton.

Dia menegaskan akan memberi teguran bagi guru yang tidak menghargai waktu dalam melayani peserta didik.

Pada kesempatan itu, peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kabupaten Semarang juga dimeriahkan siswa yang menyajikan tarian tradisional.

"Tarian massal ini sebagai bentuk melestarikan tarian prajuritan khas dari Kabupaten Semarang. Mereka memakai pakaian khas Tari Prajuritan dengan membawa pedang dan tameng dari kayu," kata Sukaton.

Tarian tersebut ditampilkan setelah peserta mengikuti upacara.

“Ini suatu program yang menggembirakan, semua siswa tidak hanya ikut upacara melainkan bisa menyalurkan ekspresinya mereka,” jelasnya.

Pertunjukan Tari Prajuritan ini merupakan wujud penerapan kurikulum merdeka sesuai dengan kearifan lokal masing-masing.

“Ini menggambarkan bahwa kebhinekaan tunggal ika di Kabupaten Semarang berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Siswa SD Negeri 2 Dadapayam, Laras mengaku senang dapat menampilkan Tari Prajuritan.

"Berlatih selama satu bulan bersama teman-teman, saya senang menari sehingga tidak terlalu sulit mengikuti gerakannya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com