Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tembak Mati Pacar, Pria di Padang Pariaman Kirim Pesan "Hati-hati Sayang"

Kompas.com - 27/04/2023, 17:27 WIB
Perdana Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - MR (29), seorang pria di Padang Pariaman, Sumatera Barat, menembak mati sang pacar, SN (20), karena tak terima korban dijodohkan dengan laki-laki lain.

Sebelum menghabisi nyawa korban, MR terlebih dahulu mengirim pesan yang berbunyi "hati-hati kerja sayang, nanti luka lagi".

Baca juga: Tak Terima Pacar Dijodohkan Orangtua, Pria di Padang Pariaman Tembak Mati Sang Kekasih di Sawah

"Pesan singkat itu dikirim tersangka sekitar satu jam sebelum pembunuhan," kata Kasat Reskrim Polres Pariaman, AKP M Arvi yang dihubungi Kompas.com, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Kronologi Pemuda di Padang Pariaman Tembak Mati Kekasih di Sawah, Sakit Hati soal Asmara

Arvi menjelaskan, awalnya MR membantah telah membunuh korban. Namun, setelah diinterogasi secara mendalam dan mempertanyakan maksud pesan singkat itu, MR tidak bisa mengelak.

"Akhirnya MR mengakui telah membunuh SN dengan menembak korban pakai pistol airgun yang dipinjam dari kawannya," kata Arvi.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 340 junto 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Sebelumnya diberitakan, MR (29), seorang pria di Padang Pariaman, Sumatera Barat, menembak mati sang pacar, SN (20), karena tak terima sang pacar dijodohkan dengan pria lain.

MR menembak SN saat korban sedang bekerja di sawah di Tanjung Aur Malintang, Padang Pariaman, Rabu (26/4/2023) sekitar pukul 13.00 WIB, dengan menggunakan senjata jenis airgun.

"Korban meninggal dunia di tempat setelah ditembak dari jarak 50 meter dengan pistol air gun," kata Kasat Reskrim Polres Pariaman, AKP M Arvi yang dihubungi Kompas.com, Rabu (26/4/2023) malam.

Arvi menjelaskan, peristiwa berawal Saat SN bersama kakek dan adiknya bekerja di sawah.

Sang kakek saat itu mendengar suara letusan pistol dan melihat korban meringis kesakitan dan kemudian roboh.

Darah keluar dari rusuk korban sehingga nyawa korban tidak tertolong.

Dari hasil penyelidikan polisi mengarah ke sang pacar, MR, yang diduga sakit hati karena tidak menerima korban ditunangkan oleh orangtuanya.

"Pelaku merupakan pemburu babi dan rusa yang sudah sering menggunakan senjata api. Airgun yang digunakan ternyata dipinjam dari kawannya," kata Arvi.

Menurut Arvi, pelaku sudah merencanakan pembunuhan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kota Magelang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Kota Magelang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Regional
Hadiri Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya, Mbak Ita: Ini Bentuk Penghormatan terhadap Perjuangan Beliau

Hadiri Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya, Mbak Ita: Ini Bentuk Penghormatan terhadap Perjuangan Beliau

Kilas Daerah
Belum Punya Lahan Sendiri, SMA Negeri di Ende Dapat Hibah 1,5 Hektar Tanah dari Warga

Belum Punya Lahan Sendiri, SMA Negeri di Ende Dapat Hibah 1,5 Hektar Tanah dari Warga

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Lava Mengalir ke Desa Amakaka

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Lava Mengalir ke Desa Amakaka

Regional
Anggota DPRD Lampung Meninggal Saat Ikut Acara Penanaman Pohon

Anggota DPRD Lampung Meninggal Saat Ikut Acara Penanaman Pohon

Regional
Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Regional
Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Regional
Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Regional
[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

Regional
Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com