Tradisi ini dilaksanakan dengan bersilaturahmi ke tetangga dan kerabat dengan menyuguhkan makanan khas berupa ketupat yang akan dinikmati bersama setelah puasa sunah 6 hari bulan Syawal.
Dilansir dari laman NU Online, sebutan “ketupat” atau “kupat” yang berasal dari kata bahasa Jawa “ngaku lepat” berarti “mengakui kesalahan”.
Sehingga makna Lebaran Ketupat bagi sesama Muslim mengandung harapan untuk saling mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan dengan cara memakan ketupat tersebut.
Sebagian masyarakat juga memaknai rumitnya anyaman janur yang digunakan sebagai bungkus ketupat mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia.
Adapun warna putih ketupat ketika dibelah dua mencerminkan kebersihan dan kesucian setelah mohon ampun dari kesalahan.
Sumber:
jatimulyo.kec-petanahan.kebumenkab.go.id, nu.or.id, kemenag.go.id, kompas.com (Penulis : Dandy Bayu Bramasta, Editor : Farid Firdaus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.