Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Pakai Sabu, Mobil Pemudik Masuk Rel KA di Banyumas dan Nyaris Tabrak Bus, Penumpang: Kami Teriak-teriak

Kompas.com - 20/04/2023, 16:41 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Mobil yang ditumpangi pemudik asal Jambi masuk ke rel kereta api di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (19/4/2023) dini hari.

Berdasarkan pengakuannya kepada polisi, sopir mobil tersebut ternyata mengonsumsi sabu. Pria berinisial CH (27) itu memakai sabu saat di Jambi.

"Pengakuannya sebelum berangkat pakai sabu untuk doping. Dia berangkat dari Jambi pada hari Senin dengan tujuan Purworejo," ujar Kepala Satuan Reserse (Kasat Res) Narkoba Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas Kompol Yogi Prawira, Rabu (19/4/2023).

Kejadian tersebut membuat penumpang mobil panik. Terdapat delapan orang dalam mobil bernomor polisi B 1549 NCO itu.

Baca juga: Geger Mobil Masuk ke Rel Kereta Api di Banyumas, Penumpang: Kata Sopir, Biar Mati Semua

Seorang penumpang, Aminah, menceritakan, sopir mengendarai mobil secara ugal-ugalan. 

"Dia bawa kami, waduh gasnya full, Pak. Itu mobilnya dioleng-oleng," ucapnya, dikutip dari Kompas TV.

Mobil yang ditumpangi Aminah bahkan nyaris bertabrakan dengan bus dan kendaraan lain.

"Bahkan mobil arah lawan nyampe berhenti, nyampe nglaksonin. Terus bus-bus mau ditabrak sama dia," ungkapnya.

Kepanikan pun melanda penumpang di dalam mobil.

"Kami di dalam mobil teriak-teriak. Pokoknya teriaklah sekenceng-kencengnya. Dia masih juga kayak gitu," tuturnya.

"Katanya dia kalau mati satu, mati semua. Kalau pulang satu, pulang semua," imbuh Aminah.

Baca juga: Pengakuan Sopir Mobil SUV yang Masuk Rel di Banyumas, Konsumsi Sabu di Jambi untuk Doping

Penumpang lain, Taqwa, mengatakan, gelagat aneh CH mulai terlihat selepas berhenti untuk beristirahat di sebuah warung.

Sesudahnya, sopir itu mengemudikan mobilnya secara ugal-ugalan. Seperti kata Aminah, Taqwa juga menuturkan bahwa mobilnya nyaris bertabrakan dengan bus.

Taqwa lantas meminta CH untuk mengucap istigfar. CH lantas menurutinya. Namun, ketika berada di perlintasan sebidang di Sumpiuh, sopir tiba-tiba membawa mobil masuk ke rel hingga kurang lebih satu kilometer.

"Kata sopir, biar mati semua bersama," terangnya.

Setiba di jembatan Sungai Angin, CH kemudian membanting setir ke kanan hingga membuat mobil melintang di tengah jalur perlintasan KA.

"Setelah mobil berhenti. sopir langsung kabur," jelasnya.

Baca juga: Mobil SUV Bikin Geger Masuk ke Rel KA di Banyumas, Sopirnya Positif Narkoba

 

Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi menjelaskan, sopir mengaku mengalami halusinasi saat melakukan tindakan tersebut.

"Memang ada halusinasi yang muncul dari pikiran sopir untuk mati bersama dengan penumpang," bebernya, dilansir dari Kompas TV.

Baca juga: Geger Mobil SUV Masuk Rel KA di Banyumas, Sopirnya Masih Tetangga Penumpang Sekaligus Pemilik Mobilnya

Meski ada pernyataan itu, polisi akan mengecek kondisi psikologi CH. Selain itu, polisi juga akan menyelidiki soal mens rea (sikap batin pelaku ketika melakukan tindak pidana) sewaktu mengucapkan soal mati bersama.

"Kami penyidik Polresta Banyumas akan mengetahui unsur mens rea-nya dia saat mengatakan, 'Jika ada satu yang mati akan mati semua'," tandas Agus.

Baca juga: Nekat Masuk ke Rel KA di Banyumas, Sopir SUV Jadi Tersangka

Pada Kamis (20/4/2023), polisi menetapkan CH sebagai tersangka. Ia dijerat dengan Pasal 194 (1) KUHP karena membahayakan lalu lintas umum di jalan kereta api. Ia terancam hukuman penjara paling lama 15 tahun.

Polisi juga menjeratnya dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana), Kompas TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com