Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGRI Ende Harap Guru yang Cabuli 7 Siswa di Ende Dihukum Maksimal untuk Efek Jera

Kompas.com - 18/04/2023, 20:29 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Ende, Yohanes Albinus Minggu menyesalkan adanya kejadian pencabulan yang dilakukan oknum guru sekolah dasar (SD) di Kecamatan Wolowaru, Ende, terhadap tujuh siswanya.

Yohanes menilai, apa yang dilakukan pelaku berinisial BB (26) alias Carles itu sangat mencoreng dunia pendidikan.

"PGRI Ende sangat menyayangkan dan mengutuk keras tindakan yang dilakukan pelaku. Seharusnya dia (pelaku) mengayom dan menjaga anak-anak di sekolah," katanya.

Yohanes mengatakan, pelaku berstatus sebagai guru honorer. Namun ia belum bisa memastikan apakah BB sebagai anggota aktif PGRI Ende atau tidak.

Baca juga: Kasus Guru Cabuli 7 Siswanya, Wabup Ende: Mencoreng Martabat

"Untuk keanggotaan kami akan konfirmasikan dulu ke PGRI Cabang Wolowaru apakah guru tersebut sebagai anggota aktif PGRI Cabang Wolowaru atau tidak. Kalau anggota aktif kita akan proses sesuai aturan berlaku di PGRI," katanya.

PGRI Ende, lanjutnya, mendukung penegak hukum untuk memberikan hukuman maksimal kepada pelaku sebagai efek jera agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi di kemudian hari.

"Kami mendukung penegak hukum untuk menerapkan hukuman maksimal kepada guru tersebut sebagai efek jera agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," katanya.

Sementara itu Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede meminta agar BB segera diberhentikan dari sekolah tempatnya mengabdi.

"Tentu kita hargai proses hukum yang sedang berjalan. Tetapi dengan adanya kejadian ini, pelaku otomatis diberhentikan, dan itu menjadi kewenangan komite sekolah karena statusnya honorer," ujar Erikos saat dihubungi, Selasa.

Baca juga: Guru di Ende yang Cabuli 7 Siswanya Sering Nonton Video Porno

"Kalau dia PNS tentu akan proses sesai regulasi terkait degan disiplin pegawai negeri. Tentu ini pelajaran kepada seluruh stakeholder dunia pendidikan," tambahnya.

Kasus pencabulan ini terungkap setelah para orangtua korban melaporkan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Wolowaru, Jumat (14/4/2023).

Polisi kemudian mendalami laporan tersebut dengan memeriksa sejumlah korban. Setelah cukup bukti aparat kemudian menangkap pelaku.

Berdasarkan hasil penyelidikan jumlah korban ada tujuh orang, empat korban berusia 12 tahun, tiga korban berusia 11 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com