Sementara itu, aksi penangkapan diwarnai baku tembak membuat warga terkejut.
Pasalnya, salah satu terduga teroris bernama Sambada tersebut dikenal sudah lama oleh warga.
Menurut warga, Sambada selama ini berprofesi sebagai petani kopi dan sudah tinggal di Dusun III, Kampung Sendang Baru, Kecamatan Sendang Agung, selama 2,5 tahun.
"Yang kita tau dia petani kopi biasa, sebab perangainya sederhana dan kepada warga setempat membaur," kata Supar (48), salah satu warga setempat.
Sementara Kepala Kampung Sendang Baru M Basarudin menjelaskan, TKP penangkapan terduga teroris berada di wilayah Kabupaten Pesawaran.
Di lokasi pertama, Densus 88 menembak mati Sambada saat baku tembak.
Selanjutnya, kata Basarudin, penangkapan kedua dilakukan di KHL Register 22 wilayah Margosari, Kabupaten Pringsewu.
Dalam upaya penangkapan kedua, Densus 88 kembali harus baku tembak dengan teroris.
Kali ini, salah satu anggota Densus 88 mengalami luka tembak akibat baku tembak.
"Dalam penangkapan Sambada terjadi baku tembak, namun jajaran Densus 88 berjumlah 20 orang menembak mati Sambada," katanya.
(Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Sosok Sambada, Terduga Teroris yang Tewas dalam Baku Tembak dengan Densus 88 di Lampung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.