Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panen Melimpah, Harga Cabai di Purworejo Turun Jadi Rp 36.000 Per Kg

Kompas.com - 11/04/2023, 12:58 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Harga cabai di Kabupaten Purworejo sempat mengalami kenaikan drastis hingga Rp 58.000 per kilogram. Namun, kenaikan harga tersebut tak berlangsung lama.

Harga cabai rawit saat ini turun hingga Rp 36.000 per kilogram.

"Kenaikan harga cabai ini disebabkan oleh produksi (panen) yang terus melimpah menjelang lebaran," kata Lia (37) salah satu pedagang di Pasar Pagi Purworejo.

Baca juga: Parkir Mobil di Pinggir Sawah, Pasutri di Magetan Ternyata Curi Bawang dan Cabai

Sementara harga cabai hijau turun sedikit yakni dari Rp 29.000 per kilogram menajdi Rp 26.000 per kilogram.

Adapunharga cabai hijau kriting saat ini sekitar Rp 20.000 per kilogram. Sedangkan cabai merah kriting dihargai sekitar Rp 30.000 per kilogram.

"Untuk cabai hijau besar, harganya mencapai Rp 28.000 per kilogram," kata dia.

Meski begitu, kata Lia, beberapa pedagang memprediksi bahwa harga cabai akan naik saat mendekati lebaran. Hal ini terjadi karena tingginya permintaan dari konsumen yang ingin memasak berbagai hidangan lezat saat hari raya.

Selain cabai, harga sayuran seperti kankung dan kubis masih fluktuatif. Harga kankung saat ini sekitar Rp 2.000 per ikat. Sementara harga kubis sekitar Rp 3.000 per kilogram.

"Sayuran masih dalam batas wajar, ya masih bisa dibilang sekua orang masih banyak yang beli," kata Lia.

Sementara itu Anam (22) Warga Kampung Tuk Songo mengatakan, penurunan harga cabai ini membuat konsumen senang. Hal ini lantaran kebutuhan cabai saat puasa buat industri kecil sepertinya meningkat.

"Ya lumayan membantu, karena kita kan ada pegawai dan setiap hari kita masak membutuhkan cabai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com