Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Mbah Slamet Dukun "Serial Killer" Banjarnegara, Bunuh Warga Gunungkidul, Jakarta, hingga Palembang

Kompas.com - 05/04/2023, 15:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

SEMARANG, KOMPAS.com - Polisi terus mengembangkan kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet atau Tohari, dukun pengganda uang asal Banjarnegara.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, dari keterangan Slamet, para korban yang dibunuhnya berasal dari daerah berbeda-beda.

Dilansir Antara Rabu (5/4/2023), Irjen Pol Luthfi berujar setidaknya sudah ada dua korban pembunuhan si "serial killer" yang telah teridentifikasi.

Baca juga: Mulyadi Korban Dukun Banjarnegara dan Kekasihnya Dikubur Mbah Slamet di Liang Nomor 5

Salah satunya adalah Paryanto, warga Sukabumi yang diketahui merupakan korban terakhir si dukun pengganda uang.

Kemudian ada Mulyadi, seorang laki-laki asal Palembang yang menurut pengakuan Mbah Slamet, dibunuh dan dikuburkan bersama pacarnya.

"Data dari pengakuan pelaku diketahui pasangan laki-laki dan perempuan yang dikubur dalam satu lubang," kata Kapolda di Semarang, Rabu.

Ada sembilan jenazah lain yang belum diidentifikasi. Merujuk pada pernyataan pelaku, ada yang berasal dari Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Kemudian seorang pria dan seorang wanita asal Tasikmalaya, yang dimasukkan ke dalam satu lubang.

Lalu seorang pria dan perempuan asal Jakarta, dan seorang laki-laki dan perempuan yang merupakan warga Yogyakarta.

Baca juga: Mulyadi Asal Palembang Diduga Tewas Dibunuh Dukun Banjarnegara, Sempat Share Location Rumah Mbah Slamet

Luthfi menjelaskan, pihaknya tengah mendalami kemungkinan jika para korban pembunuhan itu merupakan pasangan suami istri atau bukan.

Ke-12 korban yang dibunuh dukun pengganda uang tersebut dikubur di tempat yang sama, yakni di kebun milik pelaku.

Dari hasil penyidikan, polisi menemukan di setiap lubang berisi jenazah korban terdapat botol air mineral.

Luthfi memaparkan, Laboratorium Forensik Polda Jateng akan memeriksa kandungan racun dalam botol tersebut.

Baca juga: Cerita Seneh, Istri Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang: Sejak Kenal Perempuan Lain Jarang Pulang ke Rumah

"Dugaan sementara pelaku memberi korban minuman yang mengandung potasium, tapi ini masih didalami kandungan racun yang digunakan," katanya.

Dia melanjutkan, kepolisian telah membentuk posko DVI untuk mengumpulkan data ante mortem, dan mencocokkannya dengan DNA korban.

Luthfi meminta jika ada masyarakat yang keluarganya merasa belum pulang untuk melapor ke Polres Banjarnegara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tahanan Polres Banyumas Tewas Dianiaya, 4 Polisi Dituntut 6 dan 7 Tahun Penjara

Tahanan Polres Banyumas Tewas Dianiaya, 4 Polisi Dituntut 6 dan 7 Tahun Penjara

Regional
Anies Cerita pada Warga Bogor, KPR Singkatan dari 'Kapan Punya Rumah'

Anies Cerita pada Warga Bogor, KPR Singkatan dari "Kapan Punya Rumah"

Regional
Bahagianya Korban Tsunami Gunung Anak Krakatau 2018 Diberi Sertifikat Tanah...

Bahagianya Korban Tsunami Gunung Anak Krakatau 2018 Diberi Sertifikat Tanah...

Regional
Banjir di Bangetayu Kulon dan Muktiharjo Lor, Mbak Ita Siapkan Sejumlah Langkah Penanganan

Banjir di Bangetayu Kulon dan Muktiharjo Lor, Mbak Ita Siapkan Sejumlah Langkah Penanganan

Regional
Video 'Call' Terakhir Pratu Miftahul Sebelum Gugur...

Video "Call" Terakhir Pratu Miftahul Sebelum Gugur...

Regional
Sukses Tangani Abrasi di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki Tawarkan Konsep Serupa untuk Kawasan Pesisir di Jakarta

Sukses Tangani Abrasi di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki Tawarkan Konsep Serupa untuk Kawasan Pesisir di Jakarta

Regional
Pria Pembunuh Pegawai RRI Sorong Divonis 20 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Pegawai RRI Sorong Divonis 20 Tahun Penjara

Regional
Beredar Video ABK Kapal dari Batam Jatuh di Selat Singapura, Ternyata Kejadian Tahun Lalu

Beredar Video ABK Kapal dari Batam Jatuh di Selat Singapura, Ternyata Kejadian Tahun Lalu

Regional
Tim Prabowo-Gibran Bagikan Makan dan Susu Gratis di Papua Barat Daya

Tim Prabowo-Gibran Bagikan Makan dan Susu Gratis di Papua Barat Daya

Regional
Pembangunan Sistem Jaringan Kelistrikan di IKN Capai 50 Persen

Pembangunan Sistem Jaringan Kelistrikan di IKN Capai 50 Persen

Regional
Perang Topat, Cara Masyarakat Lombok Merawat Keberagaman

Perang Topat, Cara Masyarakat Lombok Merawat Keberagaman

Regional
Distribusi Tahap Pertama Logistik Pemilu 2024 di Sikka Rampung

Distribusi Tahap Pertama Logistik Pemilu 2024 di Sikka Rampung

Regional
Siswa Berprestasi Itu Tewas Saat Latihan Silat, Korban Dihukum karena Tak Bawa Anggota Baru

Siswa Berprestasi Itu Tewas Saat Latihan Silat, Korban Dihukum karena Tak Bawa Anggota Baru

Regional
Ibu dan Adik Diancam Dibunuh, Remaja di Lubuklinggau Diperkosa Ayah Kandung

Ibu dan Adik Diancam Dibunuh, Remaja di Lubuklinggau Diperkosa Ayah Kandung

Regional
Bos Grosir Mainan di Pemalang Ditemukan Tewas, Ada Darah di Lantai dan Dinding Rumahnya

Bos Grosir Mainan di Pemalang Ditemukan Tewas, Ada Darah di Lantai dan Dinding Rumahnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com