Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ditemukan Kesalahan, Dugaan Malapraktik Operasi Usus Buntu di Palembang Berakhir Damai

Kompas.com - 05/04/2023, 13:16 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan menghentikan kasus penyidikan terkait dugaan malapraktik yang dilakukan oleh seorang dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari Palembang hingga menyebabkan seorang anak berinisial DA (7) tewas setelah empat kali mengalami operasi usus buntu.

Kasubdit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Tito Dani mengatakan, dihentikannya kasus penyidikan tersebut karena mereka tidak menemukan adanya kesalahan dari B oknum dokter RSUD Bari Palembang yang dilaporkan oleh keluarga DA.

Hal itu didapat dari hasil pemeriksaan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI yang sebelumnya telah mengambil keterangan dokter B.

“Kami juga sudah gelar perkara dan mereka sudah ada perdamaian antara korban dan terlapor, sehingga kita menghentikan penyidikannya,” kata Tito, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Anak 7 Tahun yang 4 Kali Dioperasi Usus Buntu Meninggal Dunia, Keluarga Sempat Melapor ke Polisi

Dengan dicabutnya penyidikan tersebut, proses hukum terhadap dokter B saat ini tak lagi dilanjutkan. Kemudian, adanya perdamaian kedua belah pihak.

“Ada tidaknya kesalahan dalam penanganan pasien dan menentukan dugaan adanya malapraktik ada di IDI melalui MKEK. MKEK memiliki tugas menentukan ada tidaknya kesalahan penerapan disiplin ilmu kedokteran dan menjatuhkan sanksi atas itu. Jadi kasus ini sudah selesai dan berakhir damai," jelasnya.

Secara terpisah, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI Palembang menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya malapraktik yang dilakukan oleh Dokter RSUD Bari Palembang dalam melakukan tindakan medis terhadap DAi pasien operasi usus buntu. 

Seluruh tindakan yang diambil menurutnya telah sesuai prosedur keamanan pasien.

"Saya kemarin sudah bertemu dan sudah tahu alur kronologisnya itu sebetulnya tidak ada kesalahan pelanggaran etik dari Dokter B,” katanya singkat.

Untuk diketahui, DA sebelumnya sudah tiga kali menjalani operasi usus buntu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari kota Palembang.

Baca juga: Kisah Anak di Palembang 4 Kali Operasi Usus Buntu dan Meninggal, Alami Gizi Buruk Setelah Dirujuk

Akan tetapi, kondisi kesehatan DA malah memburuk bahkan luka akibat operasi tersebut mengeluarkan nanah.

Herman ayah dari DA sempat membuat pernyataan di media sosial melampiaskan kekecewaannya terhadap pihak RSUD Bari yang diduga telah melakukan malapraktik terhadap putrinya tersebut.

Bahkan, Herman (40) bersama kuasa hukumnya, Edison Wahidin, melayangkan laporan dugaan malapraktik pada Rabu (9/3/2023) ke Polda Sumatera Selatan.

Edison mengatakan, mereka melaporkan oknum dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari Palembang inisial B yang saat itu merawat DA.

Sebab, tindakan B yang telah tiga kali melakukan operasi usus buntu terhadap DA dinilai gagal hingga menyebabkan kondisi korban semakin menurun.

Bahkan, luka operasi tersebut saat ini mengeluarkan aroma yang tidak sedap serta bernanah.

“Kami menduga di sini ada kelalaian dari dokter B, karena bukannya sembuh kondisi DA ini malah makin menurun,” kata Edison, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Foto Viral, Anak 7 Tahun Turun Berat Badan Usai 3 Kali Operasi Usus Buntu di RSUD Bari Palembang

Sementara itu, Kasubag Humas RSUD Bari, Rully, mengaku sudah melakukan tindakan medis sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Mereka pun membantah telah melakukan dugaan malapraktik seperti yang dituduhkan oleh orangtua korban.

"Setelah adanya pengaduan, pihak rumah sakit sudah lakukan evaluasi dan investigasi. Hasilnya tindakan yang dilakukan sudah sesuai prosedur. Pihak keluarga memilih tindakan second opinion yaitu perawatan dari dokter di rumah sakit lain," katanya pada Kamis (9/3/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

Regional
Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Regional
Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Regional
Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Regional
Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com