PAMEKASAN, KOMPAS.com - Ikan asap menjadi salah satu menu berbuka puasa Ramadhan bagi masyarakat di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Terdapat dua jenis ikan asap yang biasa dijual pedagang di Pamekasan.
Pertama adalah ikan asap siap saji yang telah dimasak sebelumnya dan ikan asap yang dimasak di lokasi.
Baca juga: Mengenal Cakalang Fufu, Ikan Asap Khas Sulawesi Utara
Salah satu penjual ikan asap di Jalan Raya Jokotole Pamekasan, Syamsuddin mengatakan, proses pengasapan ikan hampir sama dengan memanggang.
Namun, ikan asap lebih memanfaatkan asap daripada bara api dari arang yang dibakar.
"Kalau daging itu biasanya dipanggang di arang kayu. Kalau ikan asap ini memasaknya pakai tongkol jagung sehingga dominan asap yang keluar," terang Syamsuddin saat ditemui di lokasi penjualan, Selasa (4/4/2023).
Pria yang akrab disapa Syam itu menambahkan, ikan yang diasap akan menghasilkan tekstur daging yang lebih lembut dan kekuningan.
Sementara ikan yang dipanggang menggunakan arang, dagingnya akan gosong dan teksturnya kasar. Cara pengolahan ini akan menghilangkan kelembutan daging ikan.
"Butuh skill khusus untuk menghasilkan ikan asap yang gurih dan tidak gosong. Di antaranya, bisa mengukur kekuatan api dengan jenis ikan yang diasap agar tidak gosong," ungkapnya.
Menurut Syam, selama Ramadhan, ikan asap menjadi favorit warga untuk berbuka puasa. Bahkan juga enak untuk dibuat santap sahur.
Dagangan ikan asap yang dijajakan Syam di lapaknya saja bisa ludes dalam waktu dua jam. Ia menjajakan berbagai macam jenis ikan, mulai dari tongkol, tenggiri, pari, kerapu, bandeng, dorang, dan lainnya.
"Saya juga menyediakan sambal khusus bagi warga yang membutuhkan," tandasnya.
Salah satu warga Jalan Trunojoyo, Kelurahan Barurambat Kota, Anisa mengaku sering membeli ikan asap untuk menu berbuka puasa dan santap sahur.
Biasanya, ikan asap disantap dengan sambal cabai dan belimbing wuluh. Tak jarang, ikan asap dimasak dengan kuah bumbu merah.
Baca juga: Gubernur Khofifah Minta Pemkab Pamekasan Perbanyak Suplai Beras Medium
"Kalau sudah ikan asap menunya, berbuka dan sahurnya jadi lahap," kata Anisa.
Warga lainnya, Suhartini mengaku lebih suka memasak ikan asap dengan santan dan bumbu merah. Biasanya, keluarga Suhartini menyantap menu itu saat sahur.
"Kalau sahur itu kan susah makannya. Tapi kalau pakai ikan asap, dimasak apa pun jadi lahap. Apalagi dengan santan," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.