Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebaran TBC di Kota Ambon Terus Meningkat, Tiap Tahun Puluhan Warga Meninggal

Kompas.com - 03/04/2023, 22:50 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Penyebaran kasus tuberkulosis atau TBC di Kota Ambon, Maluku, terus meningkat dari tahun ke tahun.

Tercatat, dalam tiga tahun terakhir, jumlah kasus baru TBC di Kota Ambon terus  mengalami peningkatan.

Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengungkapkan, pada tahun 2020,  jumlah kasus baru TBC di Kota Ambon tercatat sebanyak 716 penderita.

Baca juga: 20.910 Keluarga di Ambon Berisiko Stunting, Wali Kota: Harus Dijangkau dengan Pelayanan...

Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2021 menjadi 961 kasus dan kembali naik  pada tahun 2022 sebanyak 1.296 kasus.

“Angka ini memberikan indikasi bahwa tingkat penularan TBC dalam masyarakat di Kota Ambon masih cukup tinggi,” kata Bodewin saat peresmian Pojok TBC dan Stunting di Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Ambon untuk Lebaran 2023

Selain jumlah kasus yang terus meningkat, Bodewin juga menyampaikan, setiap tahun puluhan warga di Kota Ambon meninggal dunia karena kasus tersebut.

Menurut Bodewin, pada tahun 2020 ada sebanyak 32 penderita TBC yang meninggal dunia. Kemudian pada tahun 2021 dan 2022 masing-masing sebanyak 23 penderita TBC meninggal dunia di Kota Ambon.

“Karena itu kita harus terus berupaya untuk dapat menekan angka kesakitan dan kematian akibat TBC agar Kota Ambon dapat mencapai target dalam eliminasi TBC di tahun 2030,” katanya.

Sedangkan, untuk masalah stunting, kata Bodewin, berdasarkan data riset kesehatan dasar menunjukkan angka prevalensi stunting di Kota Ambon pada tahun 2021 sebesar 28,1 persen dan mengalami penurunan menjadi 21,1 persen pada tahun 2022.

Menurutnya, keberhasilan pencapaian derajat kesehatan masyarakat melalui intervensi serta eliminasi penyakit menular TBC bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota Ambon, namun harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat maupun provinsi termasuk masyarakat.

Ia berharap peresmian Pojok TBC dan Stunting di Desa Laha dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menyelesaikan berbagai masalah kesehatan, khususnya penanganan TBC di Kota Ambon.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu solusi dan motivasi untuk meningkatkan kolaborasi dan penyelesaian masalah-masalah kesehatan di masyarakat. Menjadi desa peduli berarti pemerintah dan penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi TBC dan penanganan stunting secara mandiri di wilayahnya,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com