Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Semarang Rela Saling Dorong untuk Berebut Roti Ganjel Rel di Acara Dugderan

Kompas.com - 21/03/2023, 17:48 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ribuan warga Kota Semarang berjubel berebut roti ganjel rel saat acara Dugderan di Alun-alun Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Roti ganjel rel yang disusun menjadi tiga lapis tersebut langsung diserbu warga setelah Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menabuh beduk.

Roti ganjel rel merupakan salah satu makanan khas Kota Semarang yang identik dengan Bulan Ramadhan.

Baca juga: Menggunakan Batik dan Celana Hitam, Wali Kota Solo Gibran Hadiri Pawai Dugderan di Kota Semarang

Warga Kota Semarang, Adi Irawan tak kebagian roti ganjel rel karena lokasi terlalu jauh. Dia mengaku sudah berjam-jam menunggu prosesi tersebut.

"Alhamdulillah tahun ini Dugderan bisa diadakan dengan meriah setelah Pandemi Covid-19," jelas Wali Kota Semarang yang akrab disapa Ita saat ditemui di lokasi, Selasa (21/3/2023).

Selain itu, dia juga bersyukur karena acara Dugderan kali ini dihadiri oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang ditandai dengan nota kesepakatan antara Kota Semarang dan Kota Solo.

"Ini bisa menjadi co-brand antara Kota Semarang dan Kota Solo," kata dia.

Baca juga: Ribuan Warga Tumpah di Jalan Pemuda Semarang, Rela Menunggu Berjam-jam demi Acara Dugderan

Apalagi, lanjut Ita, Kota Semarang dengan Kota Solo mempunyai sejarah. Menurutnya, sejarah Kota Semarang tak lepas dari sejarah Kota Solo.

"Karena ini hubungannya tak lepas dari kasunanan dan kasultanan Jogja atau Mataram," imbuhnya.

Warga Kota Semarang, Nur Aini sudah menunggu selama dua jam. Dia datang bersama keluarga untuk melihat acara yang identik dengan Bulan Ramadhan tersebut.

"Ini yang baru meriah, karena pandemi kemarin," jelasnya.

Nur yang merupakan warga Bulu, Kota Semarang itu mengaku rutin melihat acara arak-arakan Dugderan. Selain untuk hiburan, acara tersebut juga mengenalkan tentang sejarah Kota Semarang.

"Kalau tak salah ini sudah berjalan puluhan tahun. Berhubungan dengan sejarah Kota Semarang," paparnya.

Hal yang sama dikatakan Fitriana mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

Fitri sengaja datang ke acara arak-arakan Dugderan karena penasaran. Mahasiswi UIN Walisongo tersebut mengaku baru pertamakali melihat acara arak-arakan Dugderan.

"Kalau saya bukan asli Semarang jadi ini baru pertamakali," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com