SEMARANG, KOMPAS.com - Ribuan warga Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) tumpah di Jalan Pemuda. Mereka menunggu arak-arakan acara Dugderan untuk menyambut Bulan Ramadhan.
Cuaca mendung membuat ribuan warga itu betah berjam-jam menunggu arak-arakan di depan Balai Kota Semarang. Yang datang bervariasi, mulai anak-anak hingga lansia.
Acara arak-arakan ini seperti buka puasa, karena baru diadakan secara meriah sejak pandemi Covid-19.
Baca juga: Kecelakaan di Wahana Tong Setan Dugderan Semarang, Pengendara Diduga Patah Tulang
Warga Kota Semarang, Nur Aini sudah menunggu selama dua jam. Dia datang bersama keluarga untuk melihat acara yang identik dengan Bulan Ramadhan tersebut.
"Ini yang baru meriah, karena pandemi kemarin," jelasnya saat ditemui di depan Balaikota Semarang, Selasa (21/3/2023).
Nur yang merupakan warga Bulu, Kota Semarang itu mengaku rutin melihat acara arak-arakan Dugderan. Selain untuk hiburan, acara tersebut juga mengenalkan tentang sejarah Kota Semarang.
"Kalau tak salah ini sudah berjalan puluhan tahun. Berhubungan dengan sejarah Kota Semarang," paparnya.
Hal yang sama dikatakan Fitriana mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
Fitri sengaja datang ke acara arak-arakan Dugderan karena penasaran. Mahasiswi UIN Walisongo tersebut mengaku baru pertamakali melihat acara arak-arakan Dugderan.
Baca juga: Pengunjung Dugderan Semarang Mengeluh karena Tarif Parkir Mahal
"Kalau saya bukan asli Semarang jadi ini baru pertamakali," imbuhnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.