"Mereka rupanya sudah tujuh tahun tinggal di sini. Rumah itu dibangun di atas tanah yang dipinjamkan warga setempat," kata Muliyono.
Untuk makan sehari-hari, sebut dia, kadang-kadang mereka diberi oleh warga.
"Untuk makan mereka dari bantuan warga. Ada seorang warga bernama Fajriah Susanti yang cukup sering memberikan bantuan kepada pasutri tersebut," sebut Muliyono.
Dia mengatakan, pasutri itu sudah tidak kuat bekerja karena sudah tua.
Apalagi, kondisi Waris sudah lama sakit diabetes.
"Pak Waris tak bisa bekerja karena sakit diabetes. Jari kaki dan tangan sudah tak lengkap, karena diamputasi," sebut Muliyono.
Muliyono mengaku prihatin melihat kondisi kehidupan Waris dan istrinya.
Dia memberikan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Mudah-mudahan bantuan yang kita berikan dapat bermanfaat," tambah Muliyono.
Baca juga: 4 Anggota DPRD dari Sumbar Digerebek di Hotel Pekanbaru, Berawal dari Informasi Ada Pesta Sabu
Sementara itu, Waris berharap mendapatkan bantuan rumah layak huni.
Sebab, kondisi gubuk yang ditempati saat ini sangat jauh dari kata layak.
"Sebenarnya saya mau kalau dibuatkan pemerintah sebuah rumah, tetapi saya tidak punya tanah," kata Waris.
Waris berterima kasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan makanan selama ini.
"Saya berterima kasih kepada Babinsa, dan juga kepada warga yang masih mau memperhatikan nasib kami," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.