Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pengemudi Sienta dan Prajurit TNI yang Berselisih Sepakat Berdamai | ASN Disdikbud NTT Masuk Kantor Pukul 05.30 Wita

Kompas.com - 07/03/2023, 05:00 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Perdamaian antara pengemudi mobil Sienta berinisial NH dan anggota TNI berinisial ES menyita perhatian para pembaca Kompas.com pada Senin (6/3/2023).

Usai video perselisihan NH dan ES tersebar dan viral di media sosial, keduanya kini sepakat untuk berdamai.

Keduanya saling memaafkan saat dimediasi setelah terlibat cekcok di Jalan MH Thamrin, Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (3/3/2023).

Sementara itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nusa Tenggara Timur (NTT) kini masuk kantor pukul 05.30 Wita sejak Senin (6/3/2023).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah ASN mulai berdatangan di kantor yang berada di Jalan Jenderal Soeharto, Kelurahan Naikoten Satu, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, pada pukul 05.00 Wita.

Para ASN itu datang menggunakan kendaraan pribadi, diantar, dan ada juga yang menggunakan kendaraan umum.

Kedua berita tersebut bersama tiga informasi lainnya mendapat atensi dari banyak pembaca Kompas.com pada Senin (6/3/2023).

Berikut ini 5 artikel Populer Nusantara selengkapnya:

1. Pengemudi Sienta dan Prajurit TNI yang sempat cekcok sepakat berdamai

Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Bambang Hermanto mengatakan, pengemudi mobil Sienta dan anggota TNI yang sempat ribut itu sepakat berdamai usai dipertemukan.

"Serta melakukan kesepakatan untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum," ujar Bambang, Minggu (5/3/2023).

Bambang menjelaskan, perselisihan keduanya bermula saat mobil Sienta silver dengan Nopol H 1531 HS yang dikendarai oleh pria berinisial NH (51), memepet mobil Honda Freed B 1155 JA yang dikendarai anggota TNI berinisial ES di Jalan Gajah Mada, Jumat (3/3/2023), pukul 06.45 WIB.

"Sesampainya di trafic light Jalan MH Thamrin, anggota ES menghentikan mobilnya lalu menghampiri dan menegur NH dan terjadi cekcok mulut karena keduanya sama-sama merasa benar," ujar Bambang.

Akan tetapi, ES terprovokasi dan terpancing emosinya. Dia kemudian kembali ke mobilnya untuk mengambil sangkur yang merupakan kelengkapan baju dinas (PDL).

Baca selengkapnya: Pengemudi Sienta dan Prajurit TNI yang Keluarkan Sajam Saat Cekcok Sepakat Berdamai

2. ASN Disdikbud NTT masuk kantor pukul 05.30 Wita

ASN di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT masuk kantor pukul 05.30 WitaKOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE ASN di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT masuk kantor pukul 05.30 Wita

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi mengatakan, aturan ASN masuk pukul 05.30 Wita adalah hal baru yang diterapkan di NTT.

"Hal yang baru ini kita mulai dari sektor pendidikan. Pagi ini kita mulai dengan senang dan doa ekumene," ucap Linus, Senin (6/3/2023) pagi.

Menurut Linus, aturan yang mengharuskan ASN masuk kantor lebih pagi merupakan bentuk revolusi mental.

"Banyak keluhan dari guru-guru, itu disampaikan melalui layanan Lapor Pak Kadis, sehingga kita memulai dulu dengan masuk kantor pukul 05.30 Wita," tuturnya.

Baca selengkapnya: Mulai Hari Ini, ASN Disdikbud NTT Juga Masuk Kantor Pukul 05.30 Wita

3. Polisi sita 8 alat komunikasi yang diduga akan dikirim ke Egianus Kogoya

Sejumlah barang sitaan hasil razia cipta kondisi yang dilakukan Polres Lanny Jaya. Tampak juga terdapat 8 unit HT yang diduga akan dikirim kepada KKB pimpinan Egianus Kogoya yang sempat berada di Distrik Kuyawage, Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Jumat (3/3/2023)Dok Polres Lanny Jaya Sejumlah barang sitaan hasil razia cipta kondisi yang dilakukan Polres Lanny Jaya. Tampak juga terdapat 8 unit HT yang diduga akan dikirim kepada KKB pimpinan Egianus Kogoya yang sempat berada di Distrik Kuyawage, Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Jumat (3/3/2023)

Polres Lanny Jaya berhasil menyita delapan unit alat komunikasi berupa Handy Talky (HT) yang diduga milik simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.

Delapan HT tersebut diduga akan diberikan kepada KKB pimpinan Egianus Kogoya setelah kelompok itu membakar pesawat Susi AIr di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, dan menyandera pilotnya sejak 7 Februari 2023.

"Diperkirakan akan dibawa ke dalam (ke kelompok Egianus)," kata Kapolres Lanny Jaya, AKBP Umar Nasatekay, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (5/3/2023) malam.

Umar menjelaskan, delapan HT tersebut diamankan dari tujuh orang yang sedang melintas menggunakan kendaraan roda empat.

"Tidak ada satu pun yang mengaku sebagai pemilik alat komunikasi itu. Salah satu penumpang berinisial TK mengaku bahwa dititipkan oleh seseorang tidak dikenal di Wamena untuk dibawa ke Kampung Kuyawage (Lanny Jaya)," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Polisi Menyita 8 Alat Komunikasi, Diduga Akan Dikirim ke Egianus Kogoya

4. Sandal Gibran hilang saat Shalat Jumat di Masjid Raya Sheikh Zayed

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming RakaKOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bercerita, dirinya kehilangan sandal saat menunaikan Shalat Jumat di Masjid Raya Sheikh Zayed.

Sandal bermerk Maternal Disaster itu hilang saat ditinggal di area batas suci masjid, pada Jumat (3/3/2023).

"Sandalku hilang," ucap Gibran, dilansir dari TribunSolo, Minggu (5/3/2023).

Gibran melanjutkan, dirinya mencoba berpikiran positif dengan mengatakan bisa jadi sandalnya tertukar.

"Tidak mungkin hilang, mungkin tertukar," paparnya.

Baca selengkapnya: Cerita Gibran Kehilangan Sandal Saat Shalat Jumat di Masjid Raya Sheikh Zayed

5. Ibu hamil meninggal karena ditolak melahirkan di RSUD Subang

Ilustrasi ibu hamil, wanita hamil. PEXELS/LEAH KELLEY Ilustrasi ibu hamil, wanita hamil.

Kurnaesih (39) mengembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan menuju rumah sakit di Bandung. Sebelumnya, ibu hamil ini ditolak melahirkan di RSUD Subang dengan alasan penuh.

Keluarga Juju Junaedi, warga Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, menceritakan kisah pilu yang dialami istrinya tersebut.

Saat itu, Kamis (16/2/2023), Juju membawa istrinya, Kurnaesih (39), yang mau melahirkan, tetapi malah ditolak pihak RSUD Subang.

Juju tidak sendiri. Saat itu, dia didampingi bidan Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, yang juga bidan puskesmas tersebut.

Euis, bidan Desa Buniara, menceritakan kronologi kejadian.

"Awalnya pada Kamis (16/2/2023) sekitar pukul 18.30 WIB atau ba'da maghrib, Pak Juju Junaedi datang ke tempat praktik saya, membawa istrinya untuk pemeriksaan kehamilan istrinya yang sudah sembilan bulan," ujar Euis, dikutip dari Tribun Jabar.

Baca selengkapnya: Kisah Pilu Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Melahirkan di RSUD Subang

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere, Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Ardi Priyatno Utomo, Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com