Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Stunting di Sulbar Tertinggi Kedua di Indonesia, Wapres: Ini Masalah Besar

Kompas.com - 24/02/2023, 06:34 WIB
Himawan,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Angka prevalensi stunting di Sulawesi Barat yang terus meningkat hingga 35 persen sejak empat tahun terakhir membuat Wakil Presiden Ma'ruf Amin khawatir.

Hal ini diungkapkan Ma'ruf saat melakukan rapat koordinasi percepatan penurunan stunting di Ballroom Grand Maleo Hotel, Mamuju, Sulbar, Kamis (23/2/2023).

Dalam rapat tersebut, Ma'ruf menyoroti kenaikan angka stunting sebesar 1,2 persen di Sulbar pada 2022. Jumlah ini membuat Sulbar menjadi penderita stunting tertinggi kedua di Indonesia.

Baca juga: 700 Anak di Sorong Papua Barat Daya Alami Stunting

"Masalah stunting ini masalah besar, masalah penting, salah satu sumber dari pada upaya kita membangun sumber daya manusia yang unggul dan itu tidak mungkin bisa tercapai kalau masih ada stunting," kata Ma'ruf di hadapan pejabat pemprov dan kabupaten di Sulbar.

Ma'ruf pun meminta pemerintah provinsi Sulbar dan pemerintah kabupaten harus melakukan koordinasi serta sinergi yang menurut Ma'ruf belum berjalan dengan baik.

Untuk itu, Ma'ruf secara tegas meminta pemprov dan pemkab menghilangkan ego sektoral masing-masing.

Mantan ketua MUI ini juga meminta pemprov Sulbar dan jajarannya untuk memberikan edukasi mengenai regulasi pernikahan anak di bawah umur yang menjadi pemicu utama tingginya angka stunting di Sulbar.

"Kedua pendekatan keagamaan. Bukan soal boleh atau tidak boleh mengawinkan anak dibawah umur tapi maslahat atau tidak maslahat. Ini gerakan mencegah perkawinan anak harus massif," kata Ma'ruf.

Sementara itu PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik mengungkapkan, selain tingginya angka perkawinan anak, pemicu lain tingginya angka stunting di Sulbar ialah belum optimalnya pelayanan dan pendampingan kesehatan pada kelompok calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui, serta balita dan batita.

Skor pola pangan yang brlum ideal, akses sanitasi dan air bersih yang belum optimal serta belum maksimalnya kolaborasi menguatkan tingginya angka stunting di Sulbar.

Semua penyebab angka stunting ini semakin ironis mengingat dukungan pemerintah pusat melalui APBN untuk menangani percepatan penanganan stunting cukup besar yakni Rp 148 miliar.

"Lebih banyak digunakan rapat dan pelatihan, pembinaan. Artinya apa? Rp 112 miliar ini habis kegiatan rapat-rapat. Relatif tidak nampak. Inilah persoalan di Sulbar," ujar Akmal.

Baca juga: Wapres Kunker ke Sulbar, Cek Penurunan Stunting dan Rekonstruksi Pascagempa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunakan Badan Jalan, Lapak Pedagang di Pasar Lama Banjarmasin Dibongkar

Gunakan Badan Jalan, Lapak Pedagang di Pasar Lama Banjarmasin Dibongkar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Seorang Kakek di Ngada NTT Tewas Dianiaya Saat Mengikuti Ritual Adat

Seorang Kakek di Ngada NTT Tewas Dianiaya Saat Mengikuti Ritual Adat

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Tak Naikkan UKT, Itera Pakai Indikator Kemampuan Orangtua Mahasiswa

Tak Naikkan UKT, Itera Pakai Indikator Kemampuan Orangtua Mahasiswa

Regional
Dugaan Korupsi Disdik Sumbar, Jumlah Tersangka Bisa Bertambah

Dugaan Korupsi Disdik Sumbar, Jumlah Tersangka Bisa Bertambah

Regional
PDI-P Bisa Usung Calon Tanpa Koalisi di Pilkada Jateng

PDI-P Bisa Usung Calon Tanpa Koalisi di Pilkada Jateng

Regional
Penjabat Gubernur Papua Selatan Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan Pj Bupati Mappi

Penjabat Gubernur Papua Selatan Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan Pj Bupati Mappi

Regional
Hadiri Penjaringan Pilkada di Gerindra, Wali Kota Semarang Paparkan Visi Misi

Hadiri Penjaringan Pilkada di Gerindra, Wali Kota Semarang Paparkan Visi Misi

Regional
Kisah Purnamigran Asal Sumbawa, Tinggalkan Profesi Guru Honorer demi Bangun Bisnis Ikan Asin Beromzet Rp 10 Juta

Kisah Purnamigran Asal Sumbawa, Tinggalkan Profesi Guru Honorer demi Bangun Bisnis Ikan Asin Beromzet Rp 10 Juta

Regional
Kejati Sumbar Selidiki Perusahaan Sawit Ilegal di Solok Selatan

Kejati Sumbar Selidiki Perusahaan Sawit Ilegal di Solok Selatan

Regional
Selundupkan 2 WN China ke Australia, 3 WNI Ditangkap di NTT

Selundupkan 2 WN China ke Australia, 3 WNI Ditangkap di NTT

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diimbau Waspada

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diimbau Waspada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com