Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Mayat "MR X" di Purworejo, Kaki dan Tangan Terikat Tali Rafia, Diduga Korban Pembunuhan

Kompas.com - 22/02/2023, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat dusun Kedungrante, Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dihebohkan dengan penemuan mayat tanpa identitas pada Senin (20/2/2023).

Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh warga yang bernama Sutrasno pada Senin pukul 07.00 WIB.

Awalnya Sutrasno menemukan sandal di pinggir jalan di atas jurang. Ia mengira sandal tersebut adalah milik korban kendaraan rem blong di kawasan tersebut.

Baca juga: Polisi Ungkap Ciri-ciri Mayat Mr X yang Terikat Tali Rafia Diduga Korban Pembunuhan di Purworejo

Namun saat melihat ke arah bawah, ia terkejut karena ada sosok mayat yang mengenaskan. Ia pun pergi ke rumah warga untuk meminta pertolongan.

"Kemudian, warga langsung lapor ke saya. Setelah memastikan tempat kejadian perkara (TKP) dan yakin itu sosok mayat, maka saya hubungi Pak Kades Kaligono (Suroto) lalu lapor ke Polsek," terang Kepala Dusun Kedungranye, Erna Kristari.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, pihak kepolisian bergegas mendatangi TKP untuk identifikasi dan evakuasi korban.

Pihak Satreskrim Polres Purworejo belum bisa memastikan penyebab kematian korban karena masih menunggu hasil otopsi.

"Kami sudah membawa jasad korban ke RSUD Tjitrowardojo untuk dilakukan otopsi guna proses lebih lanjut," ucap AKP Khusen Martono, Kasat Reskrim Polres Purworejo.

Baca juga: Polda Jateng Turun Tangan Selidiki Mayat Mr X Terikat Tali Rafia di Purworejo

Ia mengungkapkan, kondisi korban saat ditemukan sudah membusuk dan membengkak sehingga sulit dikenali ciri-cirinya.

Lelaki tanpa identitas itu ditemukan dalam kondisi tangan serta kaki terikat tali rafia dan diperkirakan sudah meninggal sekitar 7 hari.

"Karena kondisi korban seperti itu maka diduga ada tindak pidana. Tetapi kami masih belum tahu karena menunggu hasil otopsi," katanya.

Dari hasil otopsi pada Senin sore, ditemukan kekerasan tumpul memar di kepala, wajah, leher, perut, luka lecet pada wajah dan lengan.

Sementara pada bagian kepala terdapat resapan darah yang mengakibatkan pendarahan batang ota.

KBO Reskrim Polres Purworejo Iptu Tri Atmoko mengatakan mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan kisaran usia 35-45 tahun.

Baca juga: Cerita Joki Prostitusi Online Beromzet Puluhan Juta Rupiah di Purworejo, Raup Rp 200.000 dalam Semalam Hanya Bermodal Chatting

Tri mengatakan, penyebab kematian korban dikarenakan pendarahan batang otak yang mengakibatkan sesak napas dan mati lemas.

Tinggi badan mayat diketahui 174 sentimeter dengan berat badan sekitar 83 kg.

"Meski demikian, pada organ dalam tidak terdapat banyak kelainan," kata Tri.

Mengenai identitas korban, Tri menyinggung pihaknya telah mengantongi satu nama. Namun ia belum bisa mengungkap karena masih dalam proses penyelidikan.

"Identitas korban sudah ada, sudah A1, 100 persen korbannya itu," tegasnya.

Menurutnya, korban bukan berasal dari Kabupaten Purworejo melainkan dari salah satu Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Mayat Misterius Terikat Tali Rafia Gegerkan Warga Purworejo

Sementara, lokasi ditemukannya korban hanya sebagai tempat pembuangan saja.

"Melihat dari keadaan rumput dan lokasi, kemungkinan dibuang pas malamnya," tambahnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bayu Apriliano | Editor : Robertus Belarminus), TribunJogja.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com