Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Ledakan Dahsyat di Blitar, Diduga Berasal dari Racikan 20 Kg Bubuk Petasan

Kompas.com - 22/02/2023, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah ledakan dahsyat terjadi di Desa Karangbedo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Minggu (19/2/2023) malam.

Akibat ledakan tersebut, ada empat orang dinyatakan tewas dan salah satunya pemilik rumah, Darman (65).

Polisi menduga ledakan dipicu oleh bubuk petasan seberat 20 kilogram yang diracik di dalam rumah Darman.

Baca juga: Soal Ledakan Dahsyat di Blitar, Kapolda Jatim: Siapa yang Terkait Akan Kita Proses Hukum

Dan berikut 5 fakta ledakan dahsyat yang terjadi di Kabupaten Blitar:

1. Tiga jenazah sulit dikenali

Ledakan dahsyat yang terjadi di Kabupaten Blitar menewaskan empat orang. Mereka adalah Darman (63), kedua anaknya Arifin (29) dan Widodo (26) serta keponakannya, Wawa (17).

Dari keempat korban, hanya jenazah Darman yang bisa dikenali. Korban Darman ditemukan pertama pada Minggu (19/2/2023) malam.

Kondisi tubuh Darman masih utuh dan ditemukan di bawah reruntuhan bangunan rumah.

Sedangkan tiga korban lainnya baru ditemukan pada Senin (20/2/2023). Kondisi tubuh ketiga korban sudah tidak utuh saat ditemukan.

Baca juga: Kisah Tri Selamat dari Ledakan Dahsyat di Blitar, Listrik Mati, Istri dan Bayinya Tertimbun Batako

Bagian tubuh ketiga korban lainnya ditemukan tersebar jarak sekitar 100-150 meter dari titik pusat ledakan.

Bagian tubuh yang ditemukan adalah bagian dada ke atas. Petugas juga menemukan satu bagian tubuh bagian pinggul, satu bagian tubuh bagian tulang dada, dan satu bagian jari telapak tangan kiri. Termasuk menemukan hati dan paru korban di atap rumah.

2. Puntung rokok dan bekas panci

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat langsung lokasi ledakan bahan petasan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat langsung lokasi ledakan bahan petasan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023)
Saat olah TKP, polisi menemukan sisa bahan baku petasan di lokasi kejadian di bagian belakang rumah yang kemungkinan berada di dapur.

Selain itu, petugas juga menemukan panci dalam kondisi hancur di lokasi. Diduga panci tersebut digunakan untuk menyimpan bubuk bahan baku petasan.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono.

"Dari daya ledak ditemukan ada panci, kondisinya sudah hancur semua, tapi masih teridentifikasi panci. Ada tiga panci, kemungkinan di situ tempat menyimpan bubuk bahan baku petasan," bebernya.

Menurutnya, melihat titik ledakan, sesuai evaluasi dari Tim Penjinak Bom, ditemukan puntung rokok di lokasi.

Baca juga: Ledakan di Blitar, Khofifah Minta Bupati Terbitkan SK Tanggap Darurat Bencana Sosial

Dari keterangan warga, tiga dari empat korban meninggal dunia memang diketahui sebagai perokok.

"Kemungkinan apakah di situ saat sedang melihat (penyimpanan bubuk bahan petasan) ada yang sedang merokok, sehingga terjadi efek ledakan. Karena jenis ledakannya low explosive, sehingga ketika terkena percikan mudah meledak," paparnya.

3. Ada 20 kg bubuk petasan yang meledak

Genting rumah warga di sekitar lokasi ledakan di Dusun Tegalrejo alias Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar rontok, Senin (20/2/2023)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Genting rumah warga di sekitar lokasi ledakan di Dusun Tegalrejo alias Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar rontok, Senin (20/2/2023)
Informasi terbaru, diduga ledakan itu berasal dari 20 kilogram bahan isian petasan yang belum dikemas.

Bahan isian petasan itu di antaranya Kalium Klorat atau Potasium Klorat, Alumunium, dan Sulfur atau lazim disebut Belerang.

Tiga jenis bahan itu ditemukan oleh Tim Bahan Peledak (Handak) Bidang Labfor Polda Jatim, saat olah tempat kejadian perkara (TKP), Senin (20/2/2023).

Kepala Bidang Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo, membenarkan temuan tersebut.

Ia mengatakan, tiga bahan baku isian petasan kategori rendah (low explosive) itu ditemukan di area terpenting dari rumah korban yakni area dapur.

Baca juga: Priyo Kehilangan Ayah dan 2 Adiknya Saat Ledakan Dahsyat di Blitar, Tak Tahu Ada Petasan di Rumahnya

Area dapur rumah korban itu telah dipastikan menjadi pusat ledakan utama bahan isian petasan dalam insiden tersebut.

Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya cekungan bekas ledakan sedalam sekira 58 sentimeter dengan radius luas 2,1 meter.

"Artinya itu yang memberikan ledakan yang cukup besar, mungkin dari jumlah, barangkali," ujar Sodiq, Selasa (21/2/2023).

4. Meledak saat dirakit

Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Hermanto memberikan keterangan pers bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di lokasi terjadinya ledakan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Hermanto memberikan keterangan pers bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di lokasi terjadinya ledakan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023)
Polisi menduga, ledakan terjadi saat tiga korban sedang meracik bahan isian petasan di dapur.

Pasalnya, jasad ketiga korban yang sudah dalam kondisi tak utuh ditemukan di sekitar area dapur. Mereka adalah Arifin (29), Widodo (26) dan Wawa (17).

"Kemungkinan besar pada saat membuat. (Korban) lagi membuat (petasan). Kalau lihat dari korbannya hancur kemungkinan ketiganya masih proses membuat, begitu tiga orang mengelilingi itu," kata Kepala Bidang Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo.

Sementara itu BPBD Kabupaten Blitar menyebut selain menewaskan empat orang, ledakan pada malam hari mengakibatkan 23 orang luka-luka.

Sedangkan, bangunan rumah yang rusak berjumlah 25 bangunan yang dua di antaranya sudah rusak berat dan hampir rata dengan tanah.

Baca juga: Ledakan di Blitar, Priyo Tak Bisa Kenali Wajah 2 Adiknya yang Jadi Korban: Cuma Mengenali Jenazah Ayah

Tiga korban yang sudah teridentifikasi, yaitu, Darman dan kedua anaknya, Arifin dan Deni Widodo.

Untuk korban Darman, kondisi tubuh masih utuh dan mudah teridentifikasi. Sedang kedua anaknya, Arifin dan Deni Widodo kondisi tubuhnya tidak utuh, tapi sudah teridentifikasi dari sidik jari dan tahi lalat di wajah serta bentuk tatanan gigi.

Sementara untuk korban Wawa masih dalam proses identifikasi ahli karena kerusakan tubuhnya paling parah.

5. Terdengar hingga Kediri

Rumah Darman (65), warga Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, hancur rata dengan tanah akibat ledakan yang diduga berasal dari peledak petasan, Senin (20/2/2023).KOMPAS.COM/ASIP HASANI Rumah Darman (65), warga Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, hancur rata dengan tanah akibat ledakan yang diduga berasal dari peledak petasan, Senin (20/2/2023).
Saking kerasnya, ledakan itu terdengar oleh warga di Kabupaten Kediri yang rumahnya berjarak 20-30 kilometer dari lokasi kejadian.

Aris Setiawan (19), warga Dusun Kutukan, Desa Kunjang, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, mengaku mendengar dentuman pada Minggu malam.

"Suaranya kenceng. Sampai kayak Gunung Kelud pas meletus gitu. 30 menit saya cari di grup-grup medsos, semua masih bingung. Ada yang bilang ban meletus atau apa gitu. Tapi lama kelamaan akhirnya muncul akibat ledakan petasan itu," ujarnya, Senin (20/2/2023).

Hal senada juga diungkapkan Mustofa, pria yang menjabat Kepala Desa Wonorejo, Kecamatan Trisulo, Kabupaten Kediri. Ia sempat mendengar bunyi keras. Padahal, rumah Mustofa berjarak 30 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Polisi Sebut Para Korban Ledakan di Blitar adalah Pembuat Petasan Saat Lebaran Tahun Lalu

"Waktu itu saya lagi nyuci mobil. Terdengar suara 'deng' gitu. Mulanya saya kira mobil nabrak tembok," ucapnya.

Bunyi lebih keras didengar oleh Jumali dan keluarganya. Jumali adalah tetangga Darman.

Adapun rumah Jumali berjarak 50 meter dari kediaman Darman. Sewaktu kejadian, Jumali beserta istri dan anaknya tengah tertidur. Ia tiba-tiba dikagetkan oleh bunyi keras.

"Saya kira Gunung Kelud meletus. Sebab, setelah terdengar ledakan keras, dari atap rumah berjatuhan material," ungkapnya

SUMBER: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com