Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyakita Palsu Beredar di Sragen, Satgas Pangan Tingkatkan Pengawasan

Kompas.com - 21/02/2023, 13:15 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan menemukan Minyakita palsu di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Modus yang digunakan adalah dengan menempelkan label Minyakita pada kemasan yang berisi minyak goreng curah.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sragen, AKBP Piter Yanottama mengatakan pihaknya melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan langsung melakukan pengecekan di lapangan. Dari hasil pengecekan sementara, Kapolres Sragen mengatakan sudah tidak ada lagi MinyaKita palsu yang beredar di Kabupaten Sragen.

"Adanya informasi itu, langsung kami cek di lapangan. Kami tidak menemukan Minyakita yang diubah labelnya," kata AKBP Piter Yanottama, saat dikonfirmasi, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Minyakita Palsu Beredar di Sragen, Ganjar ke Polisi: Sikat Saja

Meski demikian, lanjut Kapolres Sragen, Satgas Pangan tetap melakukan pengawasan penjualan Minyakita baik di tingkat eceran hingga distributor.

"Hingga saat ini, Satgas Pangan dari Polda dan Polres bersama Dinas terkait, untuk terus melakukan cek pasar, agen, dan jalur distribusi minyak goreng," jelasnya.

Dia mengatakan pengawasan merupakan antisipasi adanya pemalsuan minyak. Selain itu juga untuk memastikan stok minyak goreng tercukupi. 

"Kami ingin pastikan, tidak ada lagi pemalsuan, stok tercukupi dan harga sesuai standar pemerintah," lanjutnya.

Di sisi lain, Satgas Pangan Polres Sragen memastikan kondisi di lapangan saat ini kondusif. Menurutnya, belum ada kepanikan warga atas indikasi adanya Minyakita palsu tersebut.

"Alhamdulillah di sragen situasi kondusif. Mana kala ada atau ditemukan penyimpangan terkait, distribusi minyak goreng maka tentu akan dilakukan penindakan melalui Satgas Pangan," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan mengatakan, Minyakita palsu yang beredar di pasaran dijual dengan harga di atas Rp 14.000 per liter atau di atas harga eceran tertinggi (HET)

Penemuan ini terungkap berdasarkan pengawasan dari Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag.

"Sudah dilaporkan yang ada di Sragen. Harganya tidak Rp 14.000, labelnya juga ditempel," ujarnya di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Warga Bangladesh Penyelundup Pengungsi Rohingya ke Aceh Ditangkap

Warga Bangladesh Penyelundup Pengungsi Rohingya ke Aceh Ditangkap

Regional
Anies Ungkap Program 100 Harinya untuk Daerah Tertinggal

Anies Ungkap Program 100 Harinya untuk Daerah Tertinggal

Regional
KPU Purworejo Siapkan TPS Khusus Santri dan Warga Binaan Rumah Tahanan

KPU Purworejo Siapkan TPS Khusus Santri dan Warga Binaan Rumah Tahanan

Regional
Marak Aksi Kriminal, Polisi Dirikan Pos Pengamanan di Benteng Kuto Besak Palembang

Marak Aksi Kriminal, Polisi Dirikan Pos Pengamanan di Benteng Kuto Besak Palembang

Regional
Oknum Pengacara di Banten Cabuli Siswi SMP, Modusnya  Janji Belikan Handphone

Oknum Pengacara di Banten Cabuli Siswi SMP, Modusnya Janji Belikan Handphone

Regional
[POPULER NUSANTARA] Rekrutmen ASN akan Ada Tiap 3 Bulan | Residivis Maling di Balai Kota Semarang Ditangkap

[POPULER NUSANTARA] Rekrutmen ASN akan Ada Tiap 3 Bulan | Residivis Maling di Balai Kota Semarang Ditangkap

Regional
Perum Bulog Salurkan 1.253 Ton SPHP Jagung Peternak di 3 Kabupaten Soloraya

Perum Bulog Salurkan 1.253 Ton SPHP Jagung Peternak di 3 Kabupaten Soloraya

Regional
TPSA Regional akan Dibangun di Maja, Tampung Sampah dari Seluruh Banten

TPSA Regional akan Dibangun di Maja, Tampung Sampah dari Seluruh Banten

Regional
10 Bulan KKB Sandera Pilot Susi Air, Egianus Kendalikan Penyanderaan dari Jauh

10 Bulan KKB Sandera Pilot Susi Air, Egianus Kendalikan Penyanderaan dari Jauh

Regional
75 Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, 23 Meninggal, Pencarian Resmi Dihentikan

75 Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, 23 Meninggal, Pencarian Resmi Dihentikan

Regional
Berkunjung ke Burjo Sriwijaya, Warung Burjo Pertama di Kota Semarang

Berkunjung ke Burjo Sriwijaya, Warung Burjo Pertama di Kota Semarang

Regional
Sebut PDI-P Bakal Tetap Kuat meski Jadi Oposisi, Pengamat Undip: Sudah Terlatih

Sebut PDI-P Bakal Tetap Kuat meski Jadi Oposisi, Pengamat Undip: Sudah Terlatih

Regional
Berkenalan dengan Komunitas Semarangker, Wadah Penjelajah Tempat Angker di Semarang

Berkenalan dengan Komunitas Semarangker, Wadah Penjelajah Tempat Angker di Semarang

Regional
Warga Semarang Diminta Waspadai Pneumonia Saat ke Luar Negeri

Warga Semarang Diminta Waspadai Pneumonia Saat ke Luar Negeri

Regional
Sejarah Gereja Katedral Kupang, Bermula dari Sebuah Rumah Pastoran

Sejarah Gereja Katedral Kupang, Bermula dari Sebuah Rumah Pastoran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com