Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Sosok Mayat Terikat Tali Rafia di Jurang Sedalam 5 Meter, Berjenis Kelamin Laki-laki hingga Ada Tanda Kekerasan di Tubuh Korban

Kompas.com - 21/02/2023, 12:47 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Sesosok mayat misterius ditemukan di kebun milik warga yang terletak di pinggir jalan Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah.

Saat ditemukan pertama kali oleh warga setempat, mayat berjenis kelamin pria itu dalam kondisi terikat tali rafia di bagian tangan dan kakinya.

Selain itu, jasad tanpa identitas itu juga dalam kondisi telah membusuk.

Baca juga: Mayat Misterius Terikat Tali Rafia Gegerkan Warga Purworejo

Diduga korban tindak pidana

Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Khusen Martono membenarkan penemuan sesosok mayat yang menggegerkan warga sekitar tersebut.

"Iya betul kita dapat informasi tadi bagi bahwa ada mayat ditemukan di Desa Kaligono. Lokasinya di kebun warga di pinggir jalan," kata Khusen saat dikonfirmasi usai evakuasi pada Senin.

Khusen menambahkankan, posisi korban ditemukan di jurang sedalam 5 meter.

Evakuasi sempat menjadi tontonan warga sekitar yang penasaran atas ditemukannya mayat yang diduga korban tindak pidana tersebut.

"Setelah kami lakukan olah TKP, ditemukan adanya tindak pidana kemudian mayat kita bawa ke RSUD Tjitrowardojo Purworejo untuk dilakukan otopsi," kata dia.

Kronologi penemuan mayat

Awalnya, mayat tersebut ditemukan warga sekitar pukul 06.30 WIB saat hendak pergi ke kebun.

Saat itu, warga curiga melihat ada sebuah alas kaki di pinggir jalan.

Setelah dicek, ternyata ada mayat misterius di dekat alas kaki tersebut.

"Identitas belum kita temukan, patut diduga adanya unsur tindak pidana," kata Khusen.

Khusen mengimbau untuk warga yang kehilangan anggota keluarga segera melaporkan ke Polsek terdekat.

"Saya imbau kepada masyarakat apabila ada yang merasa kehilangan anggota keluarga segera melapor," kata Khusen.

Ada tanda kekerasan

Setelah ditemukannya mayat tersebut, polisi kemudian melakukan penyelidikan dengan menerjunkan tim dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jateng untuk melakukan otopsi.

KBO Reskrim Polres Purworejo Iptu Tri Atmoko mengatakan, proses otopsi dilakukan selama 3 jam untuk mengetahui kondisi mayat tersebut.

"Iya benar, telah dilaksanakan otopsi oleh Biddokkes Polda Jateng mulai tadi pukul 15.00 WIB hingga sore ini pukul 18.00 WIB," kata Tri, di lokasi otopsi, pada Senin.

Tim dari Biddokkes Polda Jateng itu diketuai oleh dr Dian Novitasari dan dibantu oleh sejumlah tim lainnya.

Dari hasil pemeriksaan, dia menyebut ada dugaan kuat mayat tersebut adalah korban tindak pidana.

"Pada tubuh korban terdapat kekerasan tumpul memar dikepala, wajah, leher, perut, luka lecet pada wajah dan lengan. Pada bagian kepala terdapat resapan darah yang mengakibatkan pendarahan batang otak," kata dia.

Baca juga: Polda Jateng Turun Tangan Selidiki Mayat Mr X Terikat Tali Rafia di Purworejo

Penyebab kematian korban

Polisi menyebut, penyebab kematian korban dikarenakan pendarahan batang otak yang mengakibatkan sesak napas dan mati lemas.

Tubuh korban sudah masuk proses pembusukan.

"Estimasi kematian 4-7 hari, berdasarkan kesimpulan pelaksanaan autopsi yang disampaikan secara lisan oleh dr Dian Novitasari dari Biddokkes Polda Jateng," kata dia.

Dari pemeriksaan polisi, mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki tanpa identitas dengan kisaran umur 35-45 tahun.

Tinggi badan 174 sentimeter dengan berat badan sekitar 83 kg.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Purworejo, Bayu Apriliano | Editor Khairina, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com