Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sutrasno Temukan Mayat "Mr X" Terikat Tali Rafia di Dalam Jurang 5 Meter, Curiga Ada Alas Kaki di Pinggir Jalan

Kompas.com - 21/02/2023, 07:57 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Penemuan mayat tanpa identitas yang terikat tali rafia di Purworejo membuat geger warga Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo.

Mayat itu pertama kali ditemukan oleh Sutrasno (60), salah seorang warga yang sedang berangkat mencari rumput untuk pakan ternak. Pukul 06.15 WIB, Sutrasno berangkat dari rumahnya yang tak jauh dari lokasi penemuan mayat.

Saat melewati lokasi penemuan mayat, Sutrasno curiga melihat sepasang alas kaki yang tergeletak dipinggir jalan. Awalnya ia menduga ada korban kecelakaan yang jatuh ke jurang sedalam 5 meter tersebut.

Baca juga: Mayat Misterius Terikat Tali Rafia Gegerkan Warga Purworejo

"Tadi pagi saya mau mencari rumput, tapi saya curiga melihat ada sendal, takutnya ada laka. Kemudian saya lihat ternyata ada sesosok mayat di bawah sana," kata Sutrasno di lokasi kejadian sembari menunjukkan lokasi ditemukannya mayat pada Senin (20/2/2023).

Setelah memastikan itu adalah mayat, kemudian Sutrasno langsung menghubungi Polsek Kaligesing. Tak berselang lama aparat dari Polsek Kaligesing dan Sat Reskrim Polres Purworejo mendatangi lokasi kejadian.

Mayat tersebut kemudian dievakuasi bersama oleh tim PMI Kabupaten Purworejo bersama aparat setempat. Kondisi jurang yang curam sempat menghambat proses evakuasi korban.

"Saya juga tidak tau itu mayatnya laki-laki atau perempuan," kata Sutrasno.

Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Khusen Martono menjelaskan, mayat berjenis kelamin laki-laki. Mayat ditemukan warga sudah dalam kondisi membusuk.

Mayat ditemukan di kebun milik warga setempat yang terletak di pinggiran jalan.

Baca juga: Polda Jateng Turun Tangan Selidiki Mayat Mr X Terikat Tali Rafia di Purworejo

"Iya betul kita dapat informasi tadi bagi bahwa ada mayat ditemukan di Desa Kaligono. Lokasinya dikebun warga di pinggir jalan," kata Khusen saat dikonfirmasi usai evakuasi.

Khusen menambahkankan, posisi korban ditemukan di jurang sedalam 5 meter. Evakuaisi sempat menjadi tontonan warga sekitar yang penasaran atas ditemukannya mayat tersebut.

"Setelah kami lakukan olah TKP, ditemukan adanya dugaan tindak pidana. Kemudian mayat kita bawa ke RSUD Tjitrowardojo Purworejo untuk dilakukan autopsi," kata Khusen.

KBO Reskrim Polres Purworejo iptu Tri Atmoko menambahkan, Polda Jateng juga telah menurunkan tim dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) untuk melakukan autopsi.

Baca juga: Polisi Otopsi 2 Mayat Terikat Tali di Kebun Karet Lebak

Autopsi dilakukan selama 3 jam untuk mengetahui kondisi mayat tersebut.

"Iya benar telah dilaksanakan autopsi oleh Biddokkes Polda Jateng mulai tadi pukul 15.00 WIB hingga sore ini Pukul 18.00 WIB," kata Tri Atmoko dilokasi autopsi pada Senin (20/2/2023).

Tri mengimbau, untuk warga yang kehilangan anggota keluarga segera melaporkan ke Polsek terdekat.

"Saya imbau kepada masyarakat apabila ada yang merasa kehilangan anggota keluarga segera melapor," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com