Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Desa di Sekitaran Kuliner Kopi Santen Mangkrak, Bupati Blora Sentil Kades Jepangrejo

Kompas.com - 15/02/2023, 21:01 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Mangkraknya aset desa yang berada di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah menjadi perhatian Bupati Blora, Arief Rohman. Aset desa yang dimaksud itu berada di pinggir jalan menuju warung kuliner khas Kabupaten Blora, kopi santen.

Arif mengatakan wilayah tersebut potensial. Sehingga dirinya mengajak para wartawan untuk melakukan kegiatan menanam pohon dan menebar benih ikan sebagai rangkaian Hari Pers Nasional.

"Ini sudah beberapa kali program bagus acara tanam menanam, sebagai bentuk investasi kita untuk anak cucu kita. Khususnya dipilih Jepangrejo ini banyak potensi di sini," ucap dia saat sambutan di sekitar embung Desa Jepangrejo, Rabu (15/2/2023).

Baca juga: Jalan Akses Blora-Ngawi Sepanjang 13 Kilometer Rusak Parah

Arief sempat menyentil kepala desa setempat yang seolah membiarkan aset desa tersebut mangkrak.

"Pak Lurah tolong ini sudah dibangun jalannya ya, terus itu (ruko) diaktifkan, dikelola, dikasih apalah untuk suvenir atau apa, anak-anak muda ditantang ya," terang dia.

Selain itu, politikus PKB tersebut juga menantang anak muda setempat untuk segera meramaikan aset desa yang dimaksud itu dengan berbagai macam kegiatan.

"Sudah saya sampaikan ke Pak Lurah, ayo Mas Aria mau dibikin pusat destinasi apa, karena orang mau kesini untuk ngopi dan sebagainya pasti melewati sini," jelas dia.

"Termasuk sini (embung desa) jangan tebar benih sesaat saja Bu Wakil (Bupati), adain event mancing, bibitnya nanti tolong ya, ada lomba mancing di sini. Jadi destinasi untuk wisata, karena tempatnya dari kota cukup dekat, termasuk ditanami pohon-pohon ini nantinya biar juga untuk melestarikan lingkungan kita," imbuh dia.

Sekadar diketahui, sejumlah aset desa yang mangkrak tersebut berada di dalam satu kompleks. Padahal, aset desa itu terdiri dari sejumlah ruko bangunan, embung, hingga makam religi yang dapat dijadikan sebagai lokasi wisata. Sehingga bisa menambah pendapatan asli desa.

Akan tetapi, karena aset desa tersebut dibiarkan mangkrak, maka banyak terjadi vandalisme di lokasi itu.

Baca juga: Amankan Aset Desa, Kafe di Babarsari Sleman Disegel

Kades angkat bicara

Kepala Desa (Kades) Jepangrejo, Sugito angkat bicara terkait mangkraknya aset desa yang ada di wilayahnya. Menurutnya, aset desa yang dimilikinya tersebut kondisinya tidak mangkrak. Sebab, pihaknya telah berupaya untuk melakukan beberapa kegiatan di lokasi tersebut.

"Tepi embung sebenarnya sudah sering kami bersama perangkat desa tanami tumbuhan, jambu mete, sengon. Baru dua bulan yang lalu melinjo bibit dari rumah saya, tetapi ketika musim kemarau panjang tumbuhan mati," ucap dia kepada wartawan, Rabu (15/2/2023).

Sugito mengatakan Desa Jepangrejo merupakan daerah yang kering. Menurutnya, ketika musim kemarau sering kekurangan sumber air.

Baca juga: Kades Cibogo Bandung Barat Bersekongkol Selewengkan Aset Desa Senilai Rp 30 Miliar

Sedangkan, terkait keberadaan beberapa ruko tersebut sudah ada sebelum dirinya menjabat sebagai kepala desa setempat.

"Realitanya begini, kios dibangun sebelum saya jadi kades. Infonya sudah dikuasai atau dimiliki orang dekat kades pada waktu itu. Saya menjabat kades akhir September 2019, tahun 2020 bulan Maret PPKM Covid-19. Dalam forum saya persilakan untuk digunakan kegiatan usaha, sementara gratis," terang dia.

Bahkan, terkait dengan beberapa ruko yang tidak dimanfaatkan, pihaknya mengaku sudah ada beberapa pihak yang berusaha menggunakannya. Akan tetapi, tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.

"Ada pemuda yang menggunakan kios, kemudian saya persilakan menggunakan dua kios, selanjutnya untuk warung dan nginap disitu, tetapi tiga bulan kios ditinggalkan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com