Terhadap unggahan itu, beberapa warga Wonogiri yang dihubungi Kompas.com membenarkan bila masih ditemukan makanan murah di Bumi Gaplek, sebutan lain untuk Kabupaten Wonogiri.
Namun, makanan yang didapatkan pun sederhana saja.
“Kalau hanya nasi pecel bungkus plus satu gorengan harga Rp 3.000 masih ada di tempat kemi. Biasanya yang jual ibu-ibu keliling,” kata Iwan, warga Sumber, Kecamatan Selogiri.
Meski harga Rp 3.000, nasi yang disajikan pun cukup untuk mengenyangkan perut.
Senada dengan Iwan, Pujiono, warga Kismantoro yang dihubungi terpisah mengaku nasi bungkus murah masih banyak ditemukan di desa-desa.
Terlebih, saat ini banyak warga yang sudah membuat angkringan.
Hanya saja, uang Rp 2.000 hingga Rp 3.000 dapat digunakan untuk membeli nasi plus sayur saja.
Baca juga: Pelajar di Wonogiri Cekoki Temannya Oplosan Minuman hingga Pingsan, Bawa Kabur Motor dan HP Korban
Sedangkan lauk dan minuman harus menambah uang lagi.
“Kalau di angkringan banyak harga nasi bungkus Rp 2.000 hingga Rp 3.000,” tutur Pujiono.
Menurut Pujiono, bila ingin makan tiga kali dengan uang Rp 10.000 bisa saja dilakukan. Namun, makanan yang didapatkan terbatas jenis dan penyajiannya.
Sementara itu, Agus Yanto warga Pokoh, menyatakan, makanan murah masih banyak ditemukan di Kabupaten Wonogiri.
Biasanya, ia membeli nasi bungkus pecel plus lauk satu gorengan seharga Rp 3.000 di Jatirejo.
“Tapi, itu hanya nasi pecel dan satu gorengan saja untuk dibawa pulang. Kalau dengan minum lain harganya,” ujar Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.