FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Ratusan ibu-ibu di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyerbu operasi beras murah yang digelar di Kantor Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Larantuka, Senin (13/2/2022).
Para ibu-ibu ini rela berdesakan demi mendapat beras jenis medium yang dijual Rp 9.000 per kilogram (kg). Mereka juga harus mengantre sejak pagi hingga sore.
Baca juga: Padi dan Jagung Terendam Banjir, Petani di Flores Timur Khawatir Gagal Panen
Kepala Bulog Larantuka David Donny Kurniawan mengatakan, operasi pasar dilakukan menyusul naiknya harga beras di pasaran yang mencapai Rp 15.000 per kg.
"Operasi pasar dilaksanakan setiap hari dan terpusat di Kantor Bulog. Tentu dengan operasi pasar ini masyarakat bisa mendapat beras berkualitas dengan harga terjangkau," ujarnya.
Operasi pasar ini merupakan upaya pemerintah dan Bulog untuk membuat harga beras di pasaran menjadi stabil.
Donny meminta masyarakat tak perlu khawatir karena stok beras di Gudang Bulog Larantuka cukup memenuhi permintaan warga.
Menurut Donny, stok beras di gudang mencapai 1.000 ton. Dengan begitu, ia mengeklaim stok itu bisa bertahan untuk beberapa bulan ke depan.
"Sampai saat ini stok kita masih aman masyarakat juga tidak perlu panik. Apalagi kita jual beras di bawah harga eceran tertinggi (HET)," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Flores Timur Siprianus Sina Ritan mengatakan, akan terus memantau kondisi serta ketersediaan stok beras di wilayah itu.
Siprianus menambahkan, Pemkab terus berkoordinasi dengan Bulog agar warga mendapat beras dengan harga terjangkau.
"Kita juga sedang berkoordinasi degan perusahaan beras di Nagekeo untuk menyplai beras ke Flores Timur," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya