SOLO, KOMPAS.com - Pasokan Minyakita di Kota Solo, Jawa Tengah, mengalami kelangkaan. Minyakita mulai langka di pasaran sejak pekan pertama Februari 2023.
Pantauan di lapangan, sulitnya ditemukan Minyakita di pasaran menyebabkan harga melonjak di atas harga eceran tertinggi (HET) seharga Rp 14.000 per liter.
Banyak dari para pedagang memilih beralih minyak tidak bersubsidi atau reguler, seperti halnya di Pasar Legi, Kota Solo.
Baca juga: Blusukan ke Sejumlah Pasar, Ganjar: Ternyata Minyakita Belum Ada
Kondisi ini membuat para pembeli atau warga mengaku kesulitan dengan kelangkaan ini.
"Ya bisanya, Rp 14.000 dapat se-liter. Sekarang radak susah. Kudu cari-cari, banyak yang jual di atas harga itu," kata Ina (30) warga Banjarsari, Senin (13/2/2023).
Hal serupa juga diungkap Kepala Pasar Legi Nur Rohmadi. Dia mengatakan, karena kelangkaan stok, harga tidak stabil, membuat para pedagang Pasar Legi sulit menentukan harga.
"Khusus untuk Minyakita memang berkurang dan tidak begitu banyak. Kalau yang ada merek-merek yang lain, jadi harga yang dipatok berbeda-beda," kata Nur Rohmadi saat dikonfirmasi, Senin (13/2/2023).
Baca juga: Distribusikan 23.904 Liter MinyaKita, Pemkot Surabaya Minta Penjualan di Atas HET Dilaporkan
"(Kesulitan patok harga) Iya, karena mereka kulakan beda-beda waktunya. Ada yang stok lama, ada yang stok baru," jelasnya.
Sulitnya mencari stok Minyakita dan pasokan minyak merek lainnya, juga dirasakan oleh pihak Bulog Solo untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras 2023 dan gencarkan operasi pasar (OP).
"Suplainya tidak selancar dulu. Kita sudah meminta ke produsen-produsen untuk menyuplai. Cuman memang kendalnya suplai belum bisa banyak," jelas Kepala Bulog Solo, Andy Nugroho, Senin (13/2/2023).
Di sisi lain, Andy mengatakan untuk stabilisasi atau ketersediaan minyak tidak bisa berbuat banyak karena tidak memiliki pabrik khusus
"Karena kan memang kami kan nggak punya pabrik sendiri. Beda kalau seperti beras atau gula, jadi lebih fleksibel tapi kalau kita nggak punya dan hanya bergantung ke produsen. Karena supplynya dari produsen itu yang menentukan stok," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.