SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya mendistribusikan 23.904 minyak goreng merek MinyaKita ke delapan pasar di Kota Pahlawan sejak Sabtu (11/2/2023).
Kepala Bidang Distribusi Perdagangan, Dinkopdag Kota Surabaya, Devie Afrianto mengatakan, penggelontoran minyak goreng untuk operasi pasar ini bertujuan untuk menstabilkan harga minyak.
Baca juga: Pantau Harga ke 5 Pasar di Semarang Sambil Gowes, Ganjar Jarang Dapati Minyakita
Khusus untuk bahan pokok minyak goreng, masyarakat, khususnya pedagang tidak diperkenankan mengambil langsung dari distributor.
"Ini kami lakukan supaya harga minyak goreng bisa terkendali," kata Devie di Surabaya, Senin (13/2/2023).
Pendistribusian minyak goreng dengan merek kemasan Minyakita ini disebut menarik animo para pedagang.
Selain murah, pedagang juga tidak perlu repot untuk kulakan minyak goreng ke distributor.
"Jadi kami drop langsung ke tempat (pasar), sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk jasa angkutnya," kata diam
Ia mengungkapkan, harga jual minyak goreng kepada masyarakat wajib menyesuaikan Harga Eceran Tertinggi (HET), dengan harga maksimal Rp 14.000 ribu per liter.
Sedangkan harga minyak goreng merek MinyaKita dari distributor ke pedagang dijual Rp 12.600 ribu per liter.
Karena itu, masyarakat juga bisa ikut mengawasi dan turur melaporkan apabila ada pedagang menjual minyak goreng kemasan Minyakita di atas HET.
"Minyak goreng kemasan seperti Minyakita, itu tidak boleh dijual ebih dari Rp 14.000 ribu. Harus dan wajib sesuai HET. Kecuali minyak goreng merk kemasan lain, misal yang premium, harga jualnya berbeda. Kalau Minyakita dijual di atas HET, ya, nanti dilaporkan saja," terang Devie.
Baca juga: Minyakita di Pasar Baru Lumajang Dijual di Atas HET
Adapun pendistribusian minyak goreng kesaman merek Minyakita itu digelontorkan di delapan pasar tradisional, salah satunya di Pasar Wonokromo, Pasar Tambak Rejo, Pasar Pucang, Pasar Genteng Baru, dan pasar lainnya.
Menurut Devie, operasi pasar di delapan pasar tradisional itu akan diadakan pada Kamis (16/2/2023) sampai Jumat (24/2/2023) mendatang.
Operasi pasar dilakukan juga bertujuan mengantisipasi kenaikan harga menjelang Ramadhan nanti.
Dengan adanya operasi pasar, ia berharap tidak ada lagi masyarakat yang tidak mendapatkan minyak goreng.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.