Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Labfor Polda Bali Olah TKP Pembakaran Hotel di Lombok Timur

Kompas.com - 09/02/2023, 11:57 WIB
Idham Khalid,
Krisiandi

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Polres Lombok Timur mendatangkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali dalam rangka penyelidikan kasus pembakaran hotel di Desa Serewe, Lombok Timur.

“Hari minggu kemarin dari Labfor Bali sudah datang mengecek penyebab kebakaran secara resmi, kenapa kita mengundang teman-teman dari Bali karena kita keterbatasan alat,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda NTB Kombes Teddy Ristiawan, Kamis (9/2/2023)

Teddy mengungkapkan, hingga saat ini belum belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dan masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi.

“Perkembangannya belum ada tersangka, tapi proses hukum sudah berjalan proses pemeriksaan saksi-saksi,” kata Teddy.

Baca juga: Camat Beberkan Alasan Warga Bakar Hotel di Lombok Timur, Kesal Pembangunan Tembok Tak Berjarak dengan Pantai

Sebelumnya camat Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur Kamaruddin mengungkap alasan  warga yang melakukan perusakan tembok dan berujung pembakaran hotel milik  PT Temada Pumas Abadi, pada Selasa (31/2/2023) lalu

"Warga ini kesal, karena pagar tembok yang dibangun oleh pihak hotel ini hampir tidak ada jarak dengan air pantai terlebih saat air pasang, sehingga warga tidak mempunyai akses," kata Kamaruddin dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (3/2/2023)

Pengerukan pagar sudah beberapa kali dilakukan masyarakat, terlebih saat menjelang event Bau Nyale di tempat itu.

"Sudah sering kalau pengerusakan tembok tahun-tahun sebelumnya, tapi rusaknya sedikit hanya untuk akses warga, tapi pagar dibangun lagi," kata Kamaruddin.

Diceritakan Kamaruddin, sebelum terjadi pembakaran, ia bersama Kapolsek dan Danramil sudah menemui massa dan mengimbau warga untuk tidak melakukan perusakan lagi.

Namu selepas pulang, ia justru menerima kabar terkait insiden pembakaran hotel.

"Kita sudah tenangkan massa, dan sudah sepakat untuk mediasi lagi di tingkat kabupaten. Waktu itu tidak ada pihak manejemen hotel yang hadir, setelah kita bubar, baru terjadi pembakaran itu," kata Kamaruddin.

Menurut Kamaruddin, pihak pemerintah kecamatan hanya bisa menengahi persoalan ini dan menyerahkan insiden tersebut kepada pihak berwajib.

Manajer Hotel PT Pumas Abadi Surya Jaya mengungkapkan, kasus tersebut harus dituntaskan hingga ditetapkan tersangka.

Itu, kata dia, agar mengembalikan kepercayaan investor luar yang ingin mengembangkan usaha di bidang pariwista.

“Kalau ini tidak ada respons dari Pemda pemerintah setempat, baik keamanan dan kenyamanan saya yakin tidak ada investor yang mau melirik Lombok timur,” kata Surya dihubungi melalui sambungan telpon, Kmais (2/2/2023)

Baca juga: Polisi Periksa 8 Saksi Kasus Pembakaran Hotel di Lombok Timur

Disampaikan Surya bahwa selama tujuh tahun terakhir, pihak hotel kerap menemui dan mengadukan persoalan yang berdampak pada kenyamanan dan keamanan ke pihak Pemkab Lombok Timur.

Namun, menurut dia, aduan tersebut tak pernah direspons.

“Kalau dengan kejadian ini tidak ada respons dari pihak kepolisian dan pemerintah investor lain juga angkat kaki,” kata Surya.

Disampaikan Surya bahwa tembok yang dibangun tersebut terbuat dari Batako dengan tinggi sekitar 2 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com