Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guguran Lava Gunung Karangetang hingga 1.500 Meter, 73 Orang Mengungsi

Kompas.com - 09/02/2023, 11:24 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Sebanyak 16 kepala keluarga (KK) atau 73 jiwa diungsikan pasca-status Gunung Karangetang di Sitaro, Sulawesi Utara dinaikan pada level III atau siaga.

Puluhan jiwa yang diungsikan ini merupakan warga Kampung Dompase, Kecamatan Siau Tengah, Sitaro. Mereka tinggal di seberang sungai Batang.

Kini mereka diungsikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro di Gereja Dompase. Di lokasi pengungsian, BPBD Sitaro sudah menyediakan tempat tidur hingga bahan pokok untuk warga.

Baca juga: Gunung Karangetang di Sitaro Sulut Paling Aktif di Indonesia, Erupsi Hampir Setiap Tahun

"Mengungsi 16 KK 73 jiwa, lokasi pengungsian di Gereja Dompase," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sitaro Joickson Sagune lewat pesan singkat, Kamis (9/2/2023).

Dia menjelaskan, puluhan jiwa yang diungsikan ini merupakan warga Kampung Dompase, Kecamatan Siau Tengah, Sitaro.

"(Mereka tinggal) di seberang kali Batang," ujarnya.

Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, periode pengamatan Kamis (9/2/2023) pukul 00.00-06.00 Wita, guguran lava masih terjadi.

"Guguran lava ke arah kali Batang, Beha Barat dan Nanitu lebih kurang 750-1.500 meter," kata Petugas Pos PGA Karangetang Aditya Gurasali.

Sebelumnya diberitakan, terhitung mulai Rabu (8/2/2023) pukul 16.00 WIB, status aktivitas Gunung Karangetang menjadi level III atau siaga.

"Hasil evaluasi aktivitas vulkanik secara visual dan kegempaan menunjukan terjadi peningkatan aktivitas, dan dinilai tingkat aktivitas Gunung Karangetang dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga)," kata Kepala Badan Geologi ESDM Muhammad Wafid dalam keterangan tertulis, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Guguran Lava Gunung Karangetang Mengarah ke Kali Batang Beha dan Nanitu Kinali

Gunung Karangetang merupakan gunung api paling aktif di Indonesia. Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) disebutkan bahwa gunung yang berada pada ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut itu sering mengalami kejadian erupsi hampir setiap tahun.

"Gunung Api Karangetang merupakan gunung api paling aktif di Indonesia dengan seringnya mengalami kejadian erupsi hampir setiap tahun," kata Muhammad Wafid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com