Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Di Sini Satu Kampung Semua Terancam Longsor, Warga Sudah Mengungsi Takut Longsor Susulan"

Kompas.com - 05/02/2023, 16:29 WIB
Amran Amir,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

TORAJA UTARA, KOMPAS.com - Tebing Gunung Sesean, Dusun Kurra, Lembang (Desa) To Yasa Akung, Kecamatan Bangkelekila, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, longsor pada Minggu (5/2/2023) siang.

Tebing setinggi 100 meter yang longsor menghantam lahan perkebunan dan pertanian serta permukiman warga.

Baca juga: Katokkon, Cabai Khas Tana Toraja yang Lebih Pedas dari Rawit Biasa

Salah satu warga, Yudha Duma mengatakan, material longsor itu meluncur ke wilayah yang dekat dengan permukiman warga.

Hal itu membuat warga khawatir bakal ada longsor susulan karena hujan masih mengguyur wilayah itu. Sejumlah warga pun mengungsi ke tempat aman.

“Rumah kami di sini satu kampung semua terancam longsor, warga sudah mengungsi takut ada longsor susulan,” kata Yudha di lokasi, Minggu.

Yudha menjelaskan, material longsor dari tebing itu terdiri dari batu berukuran besar, pohon, dan lumpur.

“Materialnya masih mengalir dari atas, apalagi hujan masih terjadi, makanya kami mengungsi,” ucap Yudha.

Tebing gunung Sesean, Dusun Kurra, Lembang To Yasa Akung, Kecamatan Bangkelekila, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (5/2/2023) siang masih mengalami longsor. Tebing setinggi 100 meter yang longsor menghantam lahan perkebunan dan pertanian serta permukiman warga.MUH. AMRAN AMIR Tebing gunung Sesean, Dusun Kurra, Lembang To Yasa Akung, Kecamatan Bangkelekila, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (5/2/2023) siang masih mengalami longsor. Tebing setinggi 100 meter yang longsor menghantam lahan perkebunan dan pertanian serta permukiman warga.
Longsor pertama menimbun enam rumah

Yudha menjelaskan, longsor pertama terjadi saat hujan lebat mengguyur wilayah itu, Sabtu (4/2/2023) siang. Material longsor menimpa enam rumah warga.

Salah satu warga yang rumahnya tertimbun longsor, Elis Bussang menceritakan kronologi longsor tersebut. Material longsor menimbun rumahnya dengan cepat. 

“Seperti gempa dan kilat kalau datang meletus, setelah itu naik ke atas lalu meledak, waktu meledak asap dari bawah dibawa angin dan membawa kayu-kayu saat itu pula material longsor jatuh dari atas terus ke bawah permukiman dan lahan pertanian,” ujar Elis.

Elis menambahkan, warga panik saat dentuman terjadi. Mereka berhamburan keluar rumah sambil mencari tempat berlindung.

“Kami semua berlari keluar rumah secepat mungkin sambil teriak dan mencari tempat perlindungan yang aman,” ucap Elis.

 

 

Saat dentuman kedua terdengar, Elis menyebut, material longsor telah menimpa rumah warga. Beruntung warga sudah di luar rumah.

“Ada enam rumah yang tertimpa longsor, termasuk lumbung, kerusakannya sangat parah apalagi yang hantam bukan hanya lumpur atau tanah tetapi batu besar dan kayu,” ujar Elis.

“Sebelum rumah ditimpa longsor, saya cepat ambil anak-anak dan bawa keluar, beruntung kami semua selamat,” tambah Elis.

Puluhan warga yang terdampak longsor mengungsi ke rumah saudara. Beberapa di antara mereka menempati sebuah lumbung yang dijadikan tempat pengungsian.

“Sementara kami disini saja dulu mengungsi sambil menunggu yang lain karena jalan juga masih tertutup,” tutur Elis.

Baca juga: Bosan dengan Janji-janji, Warga di Toraja Utara Blokade Jalan Penghubung 7 Desa

Kepala BPBD Toraja Utara Alexander Tiku mengatakan, warga yang terdampak longsor sebanyak 60 kepala keluarga (KK) dan mengungsi di lokasi yang aman.

"Korban terdampak longsor sebanyak 60 KK sudah dibangunkan tenda pengungsian, " jelas Alexander.

Alexander menyebutkan, tak ada korban jiwa dalam bencana itu. Namun, enam rumah rusak dan jalan menuju desa tak bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua.

"Jalan penghubung antar lembang atau desa masih putus karena masih dipenuhi material longsor yang belum stabil," terang Alexander.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com