AMBON, KOMPAS.com - Sempat tenang, kondisi di kota Tual, Maluku kembali mencekam usai bentrokan susulan kembali pecah di wilayah tersebut, Kamis (2/2/2023).
Bentrokan yang terjadi di pusat kota itu menyebabkan korban tambahan setelah sejumlah warga terluka akibat terkena anak panah dan juga tembakan senapan angin.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengakui bentrok yang sudah mereda itu kembali pecah pada kamis pagi tadi.
“Memang kemarin sudah sempat mereda tapi kembali meletus aksi bentrokan tadi pagi ini yang sangat kami sesalkan,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis siang.
Baca juga: Bentrokan di Tual, Polda Maluku Minta Warga Tahan Diri dan Junjung Tinggi Nilai Adat
Bentrokan susulan yang kembali terjadi itu pecah sejak pukul 06.00 WIT. Dalam bentrokan itu warga kembali saling serang dengan menggunakan alat tajam dan juga panah serta senapan angin.
Akibat bentrokan susulan yang kembali terjadi itu belasan warga dilaporkan terluka. Sampai saat ini tercatat sudah lebih dari 30 warga yang dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.
“Berdasarkan data dari rumah sakit Tual sampai dengan siang ini yang dirawat itu ada 33 orang, itu data dari kemarin sampai dengan hari ini,” ungkapnya.
Dia pun megatakan sampai saat ini situasi di kota Tual sudah dapat dikendalikan lagi oleh aparat TNI Polri yang berada di lokasi kejadian.
“Sampai dengan Pukul 13.00 ini situasi di kota Tual sudah mulai berangsur normal,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, dua kelompok warga di kota Tual, Maluku terlibat bentrokan pada Selasa malam (31/1/2023) hingga Rabu pagi (1/2/2023) tadi.
Bentrokan kedua kelompok itu pecah setelah seorang warga yang diketahui berinisial SB (59) terkena anak panah di bagian kepala saat sedang duduk bersama sejumlah rekannya di sebuah pangkalan ojek tak jauh dari kantor Wali Kota Tual pada Pukul 22.00 WIT.
Baca juga: Minta Warga Tual Tenang, Kapolda Maluku: Jangan Terprovokasi Lagi
Diduga korban dipanah oleh seseorang yang berboncengan dengan sepeda motor yang melintas di lokasi kejadian.
Saat itu teman-teman korban sempat mengejar terduga pelaku namun motor yang dikejar itu lolos dan berhenti di salah satu kawasan.
Akibat kejadian itu, kerabat korban yang marah langsung melakukan penyerangan ke salah satu kelompok warga hingga terjadilah bentrokan tersebut.
Selain menyebabkan puluhan orang terluka, bentrokan itu juga menyebabkan sejumlah rumah warga dibakar massa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.