Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Papua Terdampak Limbah Tailing Freeport, Dedi Mulyadi: Ini Persoalan Serius

Kompas.com - 01/02/2023, 16:55 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Setidaknya ada 6 ribu warga di Timika, Papua yang terdampak kerusakan lingkungan akibat limbah tailing yang berasal dari PT Freeport Indonesia.

Persoalan ini dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi IV DPR RI dengan DPR Papua dan aktivis di Gedung DPR RI, Rabu (1/2/2023).

Dalam pemaparan Koordinator Umum Komunitas Lembaga Peduli Masyarakat Mimika Timur Jauh (Lepemawi), Adolfina Kuum, menyebutkan, Freeport membuang lebih dari 300 ribu ton limbah tailing ke sungai setiap hari yang berdampak ke tiga distrik yakni Agimuga, Jit dan Manasari.

Akibatnya sungai tercemar, krisis air, ikan dan sumber makanan lain mati, hingga penyakit kulit menular dan mematikan.

“Ada 6.484 warga (data tahun 2020) di 23 kampung di 3 distrik yang terdampak,” ujar Adolfina melalui rilis yang diterima Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Ditipu Oknum Polisi Pemilik Travel, 140 Jamaah Umrah di Bandung Gagal Berangkat, Dedi Mulyadi Turun Tangan

Sebagai perwakilan masyarakat Mimika, dia meminta agar segera dilakukan tindakan hukum terhadap Freeport sekaligus melakukan pemulihan atas kerusakan lingkungan hidup tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi yang juga pimpinan rapat menyoroti permasalahan ini.

Dedi menyimpulkan ada sejumlah permasalahan yang terjadi akibat dugaan pencemaran limbah tersebut.

Menurutnya, ada beberapa wilayah di areal Freeport yang mengalami problem lingkungan akut dan hilangnya habitat hidup karena terjadi pencemaran sungai, pendangkalan, matinya seluruh sumber protein nabati dan hewani.

"Serta semakin hilangnya akses masyarakat untuk keluar sehingga semakin mahalnya transportasi termasuk ancaman penyakit serius,” katanya.

Untuk itu, pihaknya memastikan akan segera memanggil pihak terkait mulai dari bupati, gubernur, dewan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan PT Freeport Indonesia.

Baca juga: Indonesia Indicator: Dedi Mulyadi Pejabat Paling Berpengaruh di YouTube 2022

Langkah selanjutnya, Dedi akan memanggil pihak terkait untuk dimintai keterangannya, juga menjadwalkan akan melihat langsung lokasi yang menjadi sumber malapetaka bagi masyarakat di Papua.

“Ini persoalan serius yang kita hadapi bersama-sama dan kita akan perjuangkan," ujarnya.

"Kita tidak mau negara mendapat pendapatan yang sangat tinggi dari Freeport sedangkan 6 ribu warga itu mengalami penderitaan,” tegas Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com