Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Umum Surakarta, Perang 4 Hari 4 Malam Akibat Agresi Militer Belanda II

Kompas.com - 26/01/2023, 22:39 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Serangan Umum Surakarta adalah sebuah peristiwa pada masa revolusi kemerdekaan yang terjadi di Kota Solo.

Peristiwa Serangan Umum Surakarta juga dikenal sebagai Serangan Umum Empat Hari atau Serangan umum 4 hari 4 malam.

Baca juga: Perjanjian Roem Royen: Latar Belakang, Isi, dan Dampak

Serangan Umum Surakarta terjadi sejak 7 Agustus 1949 dan berakhir pada tanggal 10 Agustus 1949 tengah malam saat perintah gencatan senjata dari Presiden Soekarno sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI mulai dilaksanakan.

Peristiwa Serangan Umum Surakarta merupakan respon atas Agresi Militer Belanda II yang menduduki kota Solo.

Baca juga: Rangkuman Agresi Militer Belanda I dan II

Dilansir dari laman Diskominfo SP Kota Surakarta, tidak seperti perlawanan rakyat yang terjadi di daerah lain, Serangan Umum Surakarta terjadi pada masa transisi antara perjuangan politik dan diplomatik.

Sebelum peristiwa ini terjadi, rakyat telah melakukan perlawanan pertama tanggal 8 Februari 1949, dan yang kedua terjadi pada tanggal 2 Mei 1949.

Serangan yang dilakukan secara gerilya ini terjadi secara terus menerus semenjak pasukan Belanda memasuki Kota Solo.

Baca juga: 13 Tokoh Konferensi Meja Bundar, Salah Satunya Mohammad Hatta

Tokoh dalam Serangan Umum Surakarta

Terdapat beberapa tokoh yang terlibat dalam serangan yang digagas di kawasan yang kini dibangun menjadi Monumen 45 Banjarsari, Surakarta.

Yang pertama adalah Mayor Achmadi pemimpin komandan Detasemen Tentara Pelajar Brigade XVII dan Sub Wehrkreise (SWK) 106 Ardjuna.

Selain itu ada Suhendro yang memimpin Rayon I dari Polokarto, Sumarto yang memimpin Rayon II, Prakosa yang memimpin Rayon III, A Latif yang memimpin Rayon IV, serta Hartono yang memimpin Rayon Kota.

Ada pula Slamet Riyadi dengan pasukan Brigade V/Panembahan Senopati ikut serta dan menjadi tokoh kunci dalam menentukan jalannya pertempuran.

Kronologi dan Dampak Serangan Umum Surakarta

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, kronologi kejadian Serangan Umum Surakarta dimulai pukul 06.00 pagi tanggal 7 Agustus 1949 dengan gerakan, pasukan SWK 106 Ardjuna yang menyusup dan menguasai perkampungan di Surakarta.

Sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan, pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) kemudian menyerang Belanda dari semua penjuru.

Serangan dilanjutkan pada pertempuran hari kedua, 8 Agustus 1949 yang terjadi hingga tengah malam.

TNI membantu serangan dengan memasang berbagai rintangan di jalan sekitar Pasar Kembang yang ternyata rencana ini telah diketahui oleh Belanda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com