Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Sebulan, 53 Orang di Kendal Kena Demam Berdarah, 5 Meninggal Dunia

Kompas.com - 25/01/2023, 17:04 WIB
Slamet Priyatin,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada 2022 kemarin, sebanyak 457 orang terkena demam berdarah (DB), dan 29 orang di antaranya meninggal dunia.

Pada 2023 ini, terhitung awal Januari hingga Selasa (24/01/2023) kemarin, sebanyak 53 orang di Kendal terkena demam berdarah, dengan 5 orang di antaranya meninggal dunia.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Abidin, 53 kasus DB tersebut, tersebar di kabupaten. Kebanyakan, yang terkena demam berdarah, usia anak-anak.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Dinkes Kota Malang Imbau Warga Cegah Demam Berdarah dan Tetap Gunakan Masker

“Sebanyak 53 itu, kasus DB di bulan Januari ini. Yang 5 orang di antaranya meninggal dunia,” jelas Abidin, Rabu (25/1/2023).

Antisipasi sementara untuk menekan angka DB, tambah Abidin, pihaknya melakukan fogging atau penyemprotan di daerah yang sebelumnya terkena banjir pada akhir 2022.

“Ada 28 desa/kelurahan yang sudah kami jadwalkan untuk di fogging,” ujar Abidin.

Selain itu, Abidin meminta kepada masyarakat supaya menggalakkan 3M plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang. “Plusnya itu, seperti memakai obat nyamuk,” tegas Abdin.

Sementara itu, Kepala Desa Brangsong, Asnawi, mengaku pasca-banjir akhir Desember 2022 lalu, ada 2 warganya yang terkena DB. Mereka sempat dirawat di rumah sakit, dan sekarang sudah pulang ke rumah.

“Tadi, ada penyemprotan, yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan,” ujar Asnawi.

Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Malaysia Sedang Naik

Terkait dengan hal itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto menambahkan, saat ini pemerintah terus mendorong program 3M plus. Menguras, menutup dan mendaur ulang.

"Plusnya, seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, gotong royong masyarakat membersihkan lingkungan, dan memperhatikan kebersihan saluran air, dan masih banyak lagi.” ujar Dico .

Dico menegaskan, dalam waktu dekat, pemerintah Kendal akan melaksanakan fogging ke desa dan kelurahan yang masuk dalam kategori waspada.

Masyarakat juga bisa segera memberikan laporan apabila merasakan gejala awal DBD ke puskesmas atau faskes terdekat, agar segera dilakukan tindakan.

"Saya harap masyarakat dapat lebih waspada terhadap kasus DBD yang sedang terjadi akibat pasca bencana banjir sebelumnya," pungkas Dico.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com