Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puskesmas Pasangkayu Disegel Warga, Pasien Kebingungan Cari Tempat Berobat

Kompas.com - 24/01/2023, 21:50 WIB
Junaedi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PASANGKAYU, KOMPAS.com – Puskesmas Pasangkayu, di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, kembali disegel warga untuk kesekian kalinya, Selasa (24/1/2023).

Warga yang mengeklaim sebagai pemilik lahan beralasan terpaksa menyegel puskesmas tersebut lantaran pemeirntah daerah hingga kini tak kunjung menunaikan janjinya untuk membayar biaya ganti rugi lahan milik warga.

Akibatnya, puluhan pasien yang hendak berobat bingung lantaran pintu gerbang Puskesmas Pasangkayu digembok dan dirantai pemilik lahan. 

Kepala Puskesmas Pasangkayu, Fatmawati mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan pelayanan masksimal kepada warga yang hendak berobat lantaran kantor mereka disegel warga.

Baca juga: Perempuan Muda di Pasangkayu Ditemukan Tewas Tanpa Pakaian Lengkap, Diduga Korban Juga Diperkosa

hingga petugas puskesmas dan warga yang hendak berobat tak bisa leluasa masuk.

“Warga tidak bisa berobat ke puskemas karena disegel warga, rencananya pelayanan kesehatan untuk sementara akan direlokasi ke pustu (puskesmas pembantu) terdekat, sambil menunggu proses penyelesaian atau mediasi kedua pihak selesai,” kata Fatmawati, Selasa.

Rencananya, Dinas Kesehatan dan Kepala Pustu pasangkayu akan merelokasi pelayanan darurat sementara ke Puskesmas Pembantu Tanjung Babia, yang merupakan salah satu pustu terdekat dari Pustu Pasangkayu.

Hanya saja, pelayanan di lokasi darurat terbatas karena tidak semua peralatan puskemas bisa direlokasi ke tempat darurat.

Kepala Dinas Kesehatan Pasangkayu, Samhari mengatakan, ia akan menghadap kepada pimpinan terlebih dahulu terkait kasus Puskesmas Pasangkayu.

“Dalam waktu dekat ini saya akan menghadap bupati terkait masalah ganti rugi lahan yang dituntut warga yang mengeklaim sebagai pemilik lahan, agar masalah ini tidak terus menimbulkan masalah sosial, termasuk masalah pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ujar Samhari.

 

Samhari berharap, ada solusi cepat dari pemerintah daerah dengan pemilik lahan agar pelayanan di Puskesmas Pasangkayu tidak terbengkalai lantaran puskesmas ditutup warga.

Salah satu keluarga pemilik lahan, Rahman, menyebut, pihaknya sudah berulang kali diberikan janji oleh pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Pasangkayu akan membayarakan biaya ganti rugi lahan yang dibangun puskemas.

Namun, hingga saat ini, pembayaran ganti rugi yang dijanjikan sebelumnya tak kunjung terealisasikan.

Rahman menyebut, pemerintah menjanjikan akan membayarkan lahan warga untuk pembangunan puskesmas dan perumahan pegawai puskesmas.

Pemilik lahan mengaku telah mengambil uang di bank untuk pembelian tanah di lokasi yang baru, karena Bupati Pasangkayu sudah barjanji akan segera membayarkan biaya ganti rugi lahan milik warga.

Baca juga: Longsor Putus Jalan Nasioal Majene-Mamuju, Jenazah yang Hendak ke Pasangkayu Diangkut Pakai Perahu

Namun, mereka menyebut hingga kini pemilik lahan tak kunjung menerima ganti rugi lahan.

Hingga kini, pihak pemerintah setempat terus melakukan upaya mediasi agar pemilik lahan bersedia membuka kembali segel gembok dan ranti besi yang dipasang di pintu gerbang puskesmas.

Agar, layanan kesehatan untuk publik itu bisa kembali beroperasi secara normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com