KOMPAS.com - Saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Siti Mafirah mengadu soal uang kuliah tunggal (UKT) anaknya, Jumat (20/1/2023).
Kepada Jokowi, Siti mengaku tidak memiliki biaya membayar UKT Rp 3 juta anaknya yang ingin berkuliah di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).
"Tolang kasiang kita bapak (tolong kasihani saya bapak)," kata ibu yang bernama Siti Marfiah itu sambil memegang tangan Jokowi.
Baca juga: Kisah Ibu-ibu di Solo Teriak Pak Jokowi, Kami Tetangga Kamu Lho Demi Bisa Foto Bersama Presiden
Lalu saat itu tampak Presiden Jokowi meminta anggota Polri mendata KTP ibu Siti. Setelah itu Presiden Jokowi dan rombongan pergi meninggalkan lokasi.
Baca juga: Kronologi 5 Warga Luka-luka Diserang Puluhan Orang Pakai Senjata Tajam di Semarang Utara
Peristiwa itu sempat terekam dan videonya viral di media sosial. Dalam video itu Siti membeberkan kondisi ekonomi keluarganya ke Jokowi.
"Selama ini anak saya ingin sekolah, tapi karena kondisi pekerjaan bayar UKT 3 juta saya tidak mampu Pak. Ini so mo ba bayar ulang (ini sudah akan membayar kembali)," katanya.
Saat itu Siti juga meminta Presiden Jokowi untuk memperhatikan rakyat yang sedang kesusahan.
Baca juga: Setengah Terisak, Siti Mengeluh soal UKT Anaknya ke Jokowi Saat Kunjungan di Manado
"Jangan hanya saya, tapi seluruh di Manado yang rakyat susah. Tolong turun tangan," pintanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Peristiwa itu terjadi saat Presiden Jokowi meresmikan Malalayang Beach Walk (MBW).
Presiden Jokowi pun membagikan peristiwa itu di akun Instagramnya, @jokowi.
"Ibu Siti Mafirah menyeruak di antara masyarakat yang saya temui dalam kunjungan di Manado, pekan lalu. Setengah terisak, ia mengadukan masalahnya. Saya mencatat identitasnya dan mencari jalan keluar masalah yang ia hadapi," tulis Jokowi dalam postingan video tersebut, Senin (23/1/2023).
Lalu Jokowi juga menjelaskan, dirinya sering menerima keluhan dan masukan warga saat turun ke lapangan.
"Saya kerap menemui dan menerima pengaduan langsung dari masyarakat setiap kali turun ke lapangan. Dan itulah tujuan saya ke lapangan: untuk mendengar langsung masukan atau keluhan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Humas Unsrat Max Rembang mengaku belum mengetahui soal peristiwa itu. Max juga menjelaskan, untuk sementara Rekor Unsrat Berty Sompie belum memberikan komentar apapun.
"Iya, Rektor lagi tidak enak badan," ujar Max kepada Kompas.com.
(Penulis : Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor : Khairina)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.