Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelenteng Thian Hou Kiong Oase Penyejuk Hati Warga Tionghoa Gorontalo

Kompas.com - 22/01/2023, 14:17 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

 

GORONTALO, KOMPAS.com –  Liem Liang Cai atau yang biasa disapa Ferdy Holim mengenang perayaan 100 tahun berdirinya Kelenteng Thian Hou Kiong (Tulus Harapan Kita) di Kota Gorontalo.

Tempat ibadah umat Tridharma ini berada di pusat kota, di tepi Sungai Bolango yang membelah Kota Gorontalo. Lokasinya sangat strategis karena tidak jauh dari pusat pemerintahan, juga berada di area perdagangan yang selalu ramai dikunjungi orang.

Kelenteng ini merupakan tempat ibadah warga Tionghoa, juga tempat berkumpul untuk saling bertegur sapa dalam kerinduan saat merayakan pergantian tahun Imlek.

Baca juga: Basuh Kaki Orangtua, Tradisi Warga Tionghoa Semarang Jelang Imlek yang Lestari

Di tempat ini suasana hati semua warga sejuk dan damai, seperti oase yang selalu dirindukan musafir dalam perjalanan panjangnya.

“Pada waktu peringatan 100 tahun kelenteng tahun 1983. Saya kelas 3 SD. Peringatan ini dibuat sekalian dengan perayaan Waisak, kalau tidak salah tahun itu untuk pertama kalinya Waisak jadi hari libur nasional,” kenang Liem Liang Cai.

Liem Liang Cai mengingat dengan jelas perayaan waktu itu sangat meriah dan megah. Warga Tionghoa hadir, tua muda, pria wanita. Mereka mengenakan baju terindah, para pelajar dewasa memakai baju putih, ada juga yang mengenakan baju daerah, demikian juga pelajar yang usia di bawahnya.

Baju-baju indah ini disesuaikan dengan atraksi yang akan mereka tampilkan dalam kemeriahan ini. Semua gembira, semua senang.

“Saya dan teman-teman kebagian tugas membawa 100 lilin, 1 anak membawa 1 lilin dan menyanyi lagu selamat datang,” ujar Liem Liang Cai.

Baca juga: Malam Tahun Baru Imlek di Solo Meriah, Pesta Kembang Api Berlangsung 20 Menit

Banyaknya 100 lilin yang dinyalakan ini menunjukkan usia kelenteng kebanggaan warga Tionghoa di Gorontalo ini.

Dalam perayaan 100 tahun klenteng ini dipentaskan drama, vokal grup, puisi, dan tari-tarian. Para penari ini mempelajari tarian dari bekas sekolah Tionghoa, tidak semua tarian Tionghoa, juga dipentaskan tarian melayu dan eropa. Para penari ini dipentaskan oleh kaum muda Tionghoa.

“Seingat saya wali kota hadir waktu itu, dan ada juga seremoni dan pidato juga,” ucap Liem Liang Cai.

Ia mengingat kemeriahan dan kegembiraan warga Tionghoa, waktu itu orang belum punya telepon seluler dan media sosial, hiburan audio visual hanya disajikan oleh televisi yang saat itu hanya ada TVRI.

Acara di kelenteng ini menjadi hiburan dan ajang sosial yang bermakna. Semua orang datang ke kelenteng, ramai sekali.

Pada hari-hari biasa kelenteng yang berada di Kampung Cina ini sangat ramai dengan kehadiran anak-anak Tionghoa, mereka menjadikan halaman kelenteng sebagai tempat bermain paling yang paling disukai.

“Waktu itu masih banyak anak-anak di Kampung Cina, dan halaman kelenteng adalah satu tempat bermain. Waktu itu belum ada gawai, anak-anak masih bermain secara tradisional,” ucap Liem Liang Cai.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com